PRAYA– Kepulangan empat siswa SMA/SMK yang meraih juara pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat nasional di Jakarta disambut kurang baik oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB.

Sebelumnya, empat orang siswa yang tidak disebutkan namanya ini telah mengharumkan nama baik daerah di kancah nasional. Atas prestasinya tersebut, empat siswa tersebut diundang Dikbud NTB untuk mengikuti upacara bendera Senin sekaligus pemberian bonus.

Tapi sayangnya setibanya di halaman Kantor Dikbud NTB, empat siswa tersebut tidak diikutsertakan dalam barisan upacara bendera. Padahal hari itu para siswa rela meninggalkan jadwal ujian Mid Semester demi menghadiri undangan tersebut.

Mirisnya lagi, sebagai bentuk apresiasi atau bonus, siswa tersebut diberikan amplop yang berisikan Rp 200 ribu.

“Sesampainya di sana ternyata anak-anak tidak diikutkan dalam barisan apelnya. Kami masih sabar, mungkin beda acara anggap kami berusaha tetap berpikir positif,” ucap Sukron Wahid selaku Pembina dalam postingan di media sosialnya.

Para siswa berprestasi ini dipersilahkan maju ke depan untuk memperkenalkan diri setelah upacara selesai. Setelah para siswa sudah memperkenalkan diri dan prestasi yang diraih, kepala dinas meminta untuk menunggu sambil katanya mempersiapkan penghargaan untuk para siswa tersebut.

Tapi sayangnya, setelah menunggu lama, kepala dinas ternyata sudah meninggalkan kantor tanpa pemberitahuan. Dengan kata lain sudah meninggalkan para siswa yang tadi dijanjikan untuk bertemu kembali setelah sarapan.

“Kami sudah menunggu sampai 3 jam lamanya, barulah keluar ketua kontingen SMA membawa amplop untuk para atlet yang ternyata isinya hanya Rp 200 ribu yang diminta dibagikan untuk para atlet yang hadir sebanyak 4 orang. Artinya per atlet dikasih uang pengganti bensin mereka hadir dari ujung timur, dari kabupaten tengah yang harus menuju kota pagi buta untuk memenuhi undangan dari sang penguasa,” sambung Sukron Wahid.

Apa yang telah diberikan dari pihak dinas ditolak dan para atlet dan pembina langsung pamit. Di sini pihaknya menilai bahwa nyatanya di daerah masih begitu minim apresiasi untuk para siswa yang sudah berjuang untuk membela nama daerah.

“Namun apapun itu, kami tetap bangga telah berjuang dan akan tetap berjuang untuk nama daerah,” pungkasnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, H Aidy Furqan saat dikonfirmasi menyampaikan, untuk hadiah nantinya menyusul bersama penghargaan untuk para atlet disiapkan dulu. Para atlet dipanggil setelah upacara selesai karena terlambat dan berada di luar barisan upacara.

“Nanti sepulang dari Jakarta saya bicarakan dengan teman-teman Kabid dulu. Mudah-mudahan minggu depan bisa kita berikan reward,” ucapnya.(hza)

100% LikesVS
0% Dislikes
Post Views : 1082

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *