LOBAR– Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan pelatihan kepada perwakilan pelaku wisata pada 11 desa wisata di Lombok. Dimana sebelumnya Sosialisasi Kampanye Sadar Wisata (KSW) sudah diberikan pihak Kemenparekraf beberapa bulan lalu.
Pelatihan yang berfokus pada Pengembangan Inovasi Produk Wisata dan Kapasitas Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif diikuti 165 orang peserta dari 11 desa wisata dari 4 wilayah. Tediri dari Kabupaten Lombok Tengah diwakili Desa Kuta Mandalika, Rembitan dan Selong Belanak. Kemudian Lombok Utara Desa Gili Indah dan Medana, Lombok Barat Desa Pusuk Lestari, Senteluk, Gili Gede Indah, Sekotong Barat dan Buwun Mas, serta wilayah Lombok Timur Desa Jero Waru. Setiap desa mengirimkan 15 peserta untuk mengikuti pelatihan tahap pertama yang berlangsung sejak tanggal 1-7 September 2022.
Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Frans Teguh secara resmi membuka pelatihan tahap pertama di Lombok, Kamis (1/9). Ia mengatakan, Para pelaku pariwisata harus mampu menyesuaikan diri dan menjawab keinginan, kebutuhan dari para wisatawan saat ini. “Ini menjadi tantangan kita bersama, karena kita sedang berjuang untuk bangkit dan pulih dari situasi pandemi COVID-19 dengan tetap memperhatikan aspek kesehatan. Kita juga harus mempelajari bagaimana bisnis model pengelolaan destinasi wisata yang paling tepat sesuai dengan dinamika yang ada, tuturnya.
Frans menilai pariwisata bisnis kepercayaan. Sehingga mengembalikan kepercayaan wisatawan untuk kembali berwisata perlu dilakukan. Terutama memberikan perasaan aman dan nyaman. Sehingga untuk membuat wisatawan tinggal lebih lama di sebuah destinasi wisata menjadi kemampuan yang harus dimiliki para pelaku sektor ini.
“Saat wisatawan datang, mendapatkan suguhan yang menarik, dan pelayanan prima, tentu wisatawan terkesan dan mau tinggal lebih lama dan datang kembali di kesempatan berikutnya,” ucap Frans.
Sementara itu Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi mengatakan, para peserta pelatihan ini masyarakat yang bersentuhan langsung dengan pelayanan di sektor pariwisata. Fase pelatihan dibagi atas 3 paket pelatihan, yakni Paket A yang terdiri dari Pengembangan Inovasi Produk Pariwisata dengan materi terkait Sustainable Tourism, Exploring, Packaging dan Presentation. Kemudian Paket B terdiri materi Paket Wisata, Homestay, Kuliner dan Cinderamata. Terakhir Paket C mengenai kewirausahaan yang meliputi materi terkait Perencanaan Bisnis, Keuangan Digital, Digital Marketing dan Pengelolaan SDM di Desa Wisata.
Dengan model pelatihan yang mengkombinasikan teori dan praktik, para trainer yang terdiri para akademisi dan praktisi pariwisata yang dihadirkan berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam pengembangan pariwisata desa. Harus ada keinginan yang kuat dari warga untuk membangun desa wisata, ucap Florida lagi.
Hasil pelatihan yang diterima 15 peserta masing-masing desa itu nantinya akan ditularkan kepada seluruh masyarakat desa wisata. Baik itu menularkan wawasan dan pengalaman yang telah diperoleh dari pelatihan itu.
Salah satu pembicara yang dihadirkan dalam pelatihan ini adalah Sugeng Handoko. Ia adalah salah satu penggerak pariwisata dari Desa Nglanggeran, Yogyakarta yang sukses mengembangkan konsep pariwisata berkelanjutan.
Seperti halnya kegiatan Sosialisasi dalam Kampanye Sadar Wisata, kegiatan pelatihan juga akan berlangsung di 65 Desa pada tahun 2022, bertempat di 4 Destinasi Super Prioritas yaitu Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Mandalika, dan Labuan Bajo, serta 2 Destinasi Pariwisata Prioritas yakni Bromo-Tengger-Semeru dan Wakatobi.
Sebelumnya, saat peluncuran Program KSW beberapa waktu lalu, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan pentingnya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Terutama bidang pariwisata di Era Society 5.0.
“Para kader wisata akan diberikan pelatihan dan ditugaskan untuk membuat proyek rencana pengembangan desa masing-masing hingga pendampingan dalam implementasinya. Hal ini karena kita ingin mendorong partisipasi masyarakat dalam sektor pariwisata, sehingga kita berfokus pada penyiapan masyarakat yang aware dengan perkembangan yang ada,” ujar Sandiaga Uno. (win)