MATARAM–Aliansi Pemuda Pembela Ulama (APPU) Nusa Tenggara Barat mengedor Kantor Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PPP NTB di Jalan Majapahit Kota Mataram, Sabtu (3/9).
Aksi ini dilakukan buntut dari pernyataan Ketua Umum partai berlambang Ka’abah, Suharso Monoarfa tentang “Amplop Kiai”, pada acara pembekalan Anti Korupsi Politik Cerdas Berintegritas yang diselenggarakan oleh KPK pada 15 Agustus lalu.
Koordinator aksi, Salvian mengungkapkan, adanya pernyataan dari pidato ketua umum DPP partai PPP yang menyatakan ‘amplop kiai’ menyayat hati mereka. Pernyataan yang tidak pantas oleh partai politik yang berbackground ulama. “Pernyataan amplop kiai, sangatlah mencoreng, melecehkan marwah para kiai dan para ulama yang kami hormati. Jangan sampai PPP kembali mengulang kata Kiai Amplop. Dan membuat nama baik ulama itu kembali rusak.” ucap Salvian.
Dikatakan Salvian, lahirnya bangsa Indonesia tidak bisa lepas dari peran serta perjuangan dan kontribusi besar yang diberikan oleh para Kiai dan ulama. Tercatat bahwa melalui madrasah dan pondok pesantren dengan jalur dakwah yang menjadi bagian penting sebagai instrumen perjuangan melawan penjajah.
“77 tahun Indonesia merdeka, para ulama dan Kiai tidak mundur dan memberikan kontribusi yang besar dalam mengontrol dan menegakkan nilai-nilai ke Islaman dan ke-Indonesiaan,” tegas Salvian.
Atas pernyataan Ketua Umum DPP PPP yang merendahkan harga diri kiai dan ulama, massa aksi menuntut Suharsono Monoarfa agar meminta maaf secara terbuka pada ulama dan kiai. Mendesak DPW PPP NTB agar bersuara terkait pernyataan Ketua Umum DPP PPP yang telah menghina ulama, dan meminta agar Suharsono Monoarfa mundur dari jabatannya karena tidak pantas untuk menahkodai partai berlambang Ka’bah.
Sementara itu dari pantauan Radar Mandalika, massa memaksa masuk dan melakukan sweeping kantor DPW PPP NTB. Namun tidak menemukan seorang pun di dalam ruangan baik anggota maupun kader partai. Kordinator aksi Salvian, mengatakan akan kembali mendatangi kantor DPW PPP NTB agar memberikan klarifikasi dan pernyataan maaf.
Sampai berita ini dinaikkan belum ada pengurus partai yang memberikan keterangan.(rif)