MATARAM — Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi menetapkan Key Performance Indicator (KPI) periode 2024–2028 sebagai arah baru dalam memperkuat promosi sektor pariwisata secara terukur dan berkelanjutan.
Melalui dokumen resmi KPI tersebut, BPPD NTB mengusung visi besar: “Menjadikan NTB sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.”
Langkah strategis ini menitikberatkan pada dua fokus utama, yakni peningkatan citra pariwisata NTB dan peningkatan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Anggota BPPD NTB dari unsur akademisi, Dr. Ali Muhtasom, M.M., CHCM., CHE., menegaskan bahwa visi besar ini bukan sekadar ambisi, melainkan kebutuhan mendesak untuk mengakselerasi pembangunan ekonomi berbasis pariwisata di NTB.
Strategi Digital dan Promosi Terpadu
Untuk mendukung pencapaian KPI, BPPD NTB telah merancang sejumlah strategi kunci, di antaranya, Promosi terpadu melalui media digital, sosial, dan konvensional. Penguatan konsep Muslim Friendly Tourism sesuai dengan karakteristik wisatawan NTB. Pelibatan aktif masyarakat lokal dalam aktivitas kepariwisataan. Pengembangan SDM pariwisata melalui pelatihan dan edukasi. Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi dan kemitraan strategis.
Selain itu, BPPD juga mendorong sinergi promosi destinasi melalui platform digital dan menjalin kerja sama dengan pelaku industri pariwisata, baik nasional maupun internasional.
Indikator Keberhasilan yang Jelas dan Terukur
KPI 2024–2028 disusun dengan indikator keberhasilan yang konkret, seperti:
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri.
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB NTB yang semakin signifikan.
Tingkat hunian hotel yang lebih tinggi.
Meningkatnya persepsi positif terhadap keamanan, kenyamanan, dan keramahan masyarakat NTB.
“BPPD juga menargetkan peningkatan lama tinggal wisatawan, besarnya pengeluaran selama berwisata, hingga meningkatnya investasi sektor swasta di bidang pariwisata,” ujar pria yang akrab disapa Cak Ali.
Target Output dan Outcome
Secara teknis, BPPD NTB membidik sejumlah output sebagai berikut:
Produksi minimal 2–3 konten promosi setiap bulan.
Pembuatan 5 foto dan 1 video promosi baru tiap bulan.
Aktivasi media sosial dan situs resmi secara rutin.
Penyelenggaraan minimal 4 event promosi wisata setiap tahun.
Pelaksanaan 20 pelatihan SDM pariwisata per tahun.
Pertumbuhan pengikut media sosial dan trafik digital hingga 30 persen per tahun.
Sementara outcome yang diharapkan antara lain meningkatnya brand awareness pariwisata NTB, meningkatnya kualitas layanan destinasi, serta bertumbuhnya ekonomi masyarakat lokal melalui sektor pariwisata.
Kolaborasi Jadi Kunci Sukses
BPPD NTB menekankan pentingnya kolaborasi multipihak sebagai kunci sukses pencapaian KPI. Sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, komunitas, media, dan masyarakat umum dianggap krusial dalam mewujudkan NTB sebagai destinasi unggulan yang tidak hanya indah, tetapi juga unggul dalam pelayanan, budaya, dan nilai lokal.
“Kami yakin, dengan strategi yang tepat dan kerja sama semua pihak, NTB punya potensi besar menjadi destinasi kelas dunia,” pungkas Cak Ali, yang juga menjabat Direktur Politeknik Pariwisata Lombok. (red)