MATARAM – Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah kembali menegaskan bahwa salah satu kunci untuk menekan angka kemiskinan di NTB adalah hadirnya industrialisasi. Sehingga mampu menciptkan lapangan kerja yang mampu memberikan kesejateraan kepada masyarakat.

“Untuk menyelesaikan kemiskinan itu banyak cara, salah satunya dengan industrialisasi,” kata Doktor Zul saat meresmikan Pabrik Teh Kelor Tri Utami Jaya, Senin kemarin di Sweta Mataram.

Menurut Gubernur Zul, industrialisasi itu bukan hanya pabrik besar  yang berkapasitas ratusan hingga ribuan orang. Namun sederhana dilakukan oleh orang-orang yang sederhana dan memiliki semangat dan tekad.

Tidak ada industrialisasi tanpa inovasi, sains dan teknologi. Dalam teori industrialisasi, yang pertama digesa adalah permesinan. Namun industrialisasi itu bukanlah permesinan. Akan tetapi permesinan adalah dasar dari industrialisasi. Penerapannya adalah produktivitas disektor pertanian, perikanan maupun kehutanan itu, hanya mungkin bila ada mekanisasi.

Lebih lanjut, Gubernur menegaskan bahwa  industrialisasi sederhana yang dimaksud adalah bagaimana kita mampu meningkatkan produktivitas dan menyerap tenaga kerja sehingga menekan angka penggangguran sekaligus menggerakan sektor ekononi demi kesejahteraan rakyat.

Seperti industrialisasi kelor ini akhirnya mampu membuka kesempatan kerja bagi ratusan warga di NTB. Selain itu Gubernur juga mengingatkan bahwa di NTB, bukan hanya kaya potensi kelor namun masih banyak potensi sumber daya alam lainnya.

Bila potensi lain mampu dikembangkan dan dibangun industrialisasi, maka akan banyak membuka peluang dan kesempatan kerja bagi ribuan masyarakat NTB.

“Mudah-mudahan industrialisasi yang sering kita gaungkan itu kelihatan sederhana, seperti ini bukan hanya mimpi, tapi ini bukti kehadiran industrialisasi itu,” kata Doktor Zul.

Sementara itu Direktur CV. Tri Utami Jaya, Nasrin H. Muhtar, merasa bangga dan mengapresiasi kehadiran Gubernur NTB dan Steakholders di acara peresmian pabrik Teh Kelor Tri Utami Jaya.

Menurutnya, Ia sering kali menjadikan pesan Doktor Zul bahwa “Perjalanan panjang selalu dimulai dari langkah awal”   ini sesuai dengan proses perjalanan usahanya selama 27 tahun.

Dijelaskannya, saat ini usaha jamu dan kelornya sudah melanglang di 13 negara. Industri kelor yang ia bangun sekarang sudah menyerap 50 tenaga kerja dan ratusan tenaga kerja di lahan penyuplai bahan bakunya.

Perusaannya juga telah menjalin MOU dengan 17 mitra petani di pulau Lombok dan Sumbawa, dengan luas lahan sebanyak 150 Ha.(dis/rif)

Post Views : 111

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *