PRAYA – SDN 1 Lajut Kecamatan Praya Tengah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di jalur masuk wisata KEK Mandalika.
Lembaga pendidikan yang berdiri sejak tahun 1910 ini berdekatan dengan kantor desa setempat.
Namun selama 10 tahun terakhir ini sekolah yang satu ini jarang menerima bantuan, sehingga beberapa lokal ruang kelas sudah mulai mengalami kerusakan. Pihak sekolah sendiri memprediksi dalam waktu dekat, jika tidak segera diperbaiki akan mengalami roboh.
“Siswa kita gemuk dengan jumlah rombel sebanyak 8 lokal, dari tiga lokalnya yang rusak parah satu lokalnya sudah dikosongkan,” terang Kepala SDN 1 Lajut, Baiq Genep Sugiatni, pada Radar Mandalika, kemarin
Alasan pihaknya tetap bertahan di ruang kelas yang tidak layak tersebut karena tidak ada ruang lain. Karena semua ruangan seperti ruang UKS dan Perpustakaan sekolah sudah terpakai semua menjadi ruang kelas.
“Kalau hujan deras kita belajarnya d ibawah genangan air, maklumlah karena gedung sekolah termakan usia, plafon, kusen sudah rapuh semua, begitu juga dengan atap juga banyak yang jatuh karena kerangka bangunan sudah rapuh,” tuturnya.
Kondisi ini memang sudah dibicarakan ke pihak terkait, bahkan konsultan sudah berapa kali turun survei ke sekolah namun belum ada kepastian. Dari pengakuannya, di tahun 2022 pernah dijanjikan oleh Dinas Pendidikan Lombok Tengah, bahwa di tahun itu akan mendapat bantuan rehab namun sampai saat ini kosong.
“Sekarang untuk mendapatkan bantuan dari pusat sangat sulit, kita sudah mengikuti bimtek pengelolaan Dapodik namun tidak tembus-tembus,” terangnya.
Dengan berjalannya waktu lanjutnya kondisi sekolah semakin memperlihatkan tanda-tanda kerusakan. Satu persatu plafon dan genteng sekolah berjatuhan, sehingga pihaknya menanyakan mana janji Dinas Pendidikan yang kabarnya akan diperbaiki tahun 2022.
“Saya sudah berapa kali share kondisi sekolah ke Kabid dan kepala dinas langsung namun hanya di survei saja,” ceritanya.
Pihaknya berharap tahun ini dan selambat-lambatnya tahun depan, bisa diprioritaskan sebagai sekolah penerima bantuan DAK. Karena jika ini tidak secara diperbaiki, dikhawatirkan terjadi sesuai sesuatu pada siswa dan guru.
“Sekolah ini kan berada di jalur provinsi akses masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, dengan kondisi sekolah seperti ini sangat tidak enak dipandang,” pungkasnya. (hza)