BUYUNG/RADAR MANDALIKA Zulpan Azhari

PRAYA – DPRD Lombok Tengah (Loteng) meminta Pemkab Loteng memperhatikan kondisi petani tembakau. Dewan mengaku, cukup banyak menerima keluhan atau aspirasi petani tembakau. Bahkan nyaris setiap tahun pada saat jelang panen.

Anggota DPRD Loteng, Zulpan Azhari mengatakan, saat dirinya sering mendapat keluhan dari para petani. Yang lebih banyak soal grid tembakau yang selalu diduga dipermainkan oleh oknum pihak pabrik di luar Loteng. Katanya, sampai hari ini Loteng sendiri belum memiliki pabrikan sendiri untuk menampung hasil panen dari petani. “Banyak yang ngeluh petani kita, katanya grid mereka setiap panen selalu dipermainkan oleh pabrikan yang berada di Lombok Timur,” bebernya pada Radar Mandalika saat ditemui di kantor Kamis, (10/12) kemarin.  

Dia melanjutkan, sebenarnya para petani tembakau sendiri ingin naik grid, jadi kualitas tembakau para petani ingin meningkat, tetapi sangat disayangkan setiap panen para petani yang saat ini menyuplai tembakau ke pabrikan di Lombok Timur selalu dipermainkan kualitas gridnya.

Oleh karena itu, harusnya ada kemauan dari pemerintah daerah untuk mengadakan pabrik tembakau, agar para petani tak dipermainkan lagi oleh orang luar.

“Ini catatan untuk Dinas Pertanian, semoga menjadi atensi pemerintah kedepan agar lebih memperhatikan kondisi para petani kita,” ujarnya.

Mestinya, hal ini harus menjadi pandangan untuk alokasi anggaran daerah kalau ingin mensejahterakan para petani lokal, dengan cara bagaimana menjamin dan menjaga peningkatan pabrik lokal yang dapat berdiri sendiri seperti yang sempat kisruh diberitakan beberapa waktu lalu di Desa Wajageseng.

“Sebenarnya, yang musti diperhatikan saat ini adalah bagaimana tetap menjaga grid class tembakau agar tetap baik. kalau bisa kita buat pabrikan sendiri biar tidak dipermainkan terus oleh orang luar, kan kasian petani kita kalau begini terus,” tutupnya. (buy)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 104

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *