Muhamad Nasib (IST/RADAR MANDALIKA)

PRAYA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah (Loteng) dari Fraksi Gerindra, Muhamad Nasib, banyak menerima aspirasi masyarakat saat melaksanakan reses pertama tahun 2023. Aspirasi masyarakat didominasi persoalan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

“Jadi, kebanyakan masyarakat mengusulkan bidang pendidikan dan kesehatan sama infrastruktur,” ujarnya, kemarin.

Selain tiga bidang itu, katanya, banyak juga aspirasi atau usulan lain yang disampaikan masyarakat. Ditegaskan, masyarakat berhak mengusulkan apa aja kepada wakil rakyat.

“Persoalan ditindaklanjuti atau tidak, ada anggaran atau tidak, itu tidak menjadi persoalan. Tetapi itu yang ada di benak pikiran mereka,” kata Nasib.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) 6 (Kecamatan Batukliang-Kecamatan Batukliang Utara) ini menerangkan, pokir dewan banyak diarahkan untuk bidang pendidikan dan bidang kesehatan. Ini menindaklanjuti Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 212/PMK.07/2022 tentang Indikator Tingkat Kinerja Daerah dan Ketentuan Umum Bagian DAU yang ditentukan Peruntukannya Tahun Anggaran 2023.

“Sehingga dengan adanya PMK 212 itu, kita lebih spesifikasi pada dua bidang yaitu bidang pendidikan dan bidang kesehatan,” jelasnya.

“Makanya usulan-usulan kita di DPRD termasuk bidang infrastruktur dan lain sebagainya itu kemarin hampir nyaris itu di pending dulu. Jadi, Pemda Lombok Tengah mengacu pada PMK 212,” tambahnya.

Saat reses, ada usulan masyarakat soal pembangunan ruangan sekolah. “Ada beberapa sekolah yang kategori tidak bisa kita bangunkan lokal dengan tidak memungkinkan karena memang tidak memiliki lahan,” ujarnya.

Sebab itu, Nasib menekankan untuk dilakukan revitalisasi terhadap sekolah-sekolah yang overload. Sekolah-sekolah yang kondisi rusak baik ringan, sedang apalagi berat harus didata. Hal ini penting sebagai dasar dalam mengambil kebijakan secara objektif.

“Pemerintah daerah dalam hal ini dinas pendidikan untuk berbicara soal data, tidak berbicara soal pendekatan emosional,” tegasnya.

Terkait bidang kesehatan, lanjut Nasib, banyak masukan dari masyarakat menyoroti fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas. Walaupun sudah dibangun secara bagus tetapi ada kekurangan.

“Ini ada masukan dari kepala puskesmas, supaya di ruangan UGD itu dibangunkan toilet (MCK). Kenapa, siapa tau pasien yang sedang di UGD dia butuh BAB dan lain sebagainya agar tidak jauh jangkauannya,” tutupnya. (zak)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 430

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *