Terkait Kelanjutan Pilkades di Loteng
PRAYA – Anggota DPRD Lombok Tengah (Loteng), Suhaimi menyebutkan, keputusan pusat yang menarik undur kebijakan terkait penundaan Pilkades beberapa kali, membuat Cakades dan masyarakat cukup lelah dengan keadaan saat ini. Menurutnya, jangan sampai negara mengambil sifat milik ‘tuhan’ yang maha membolak balikan hati menjadi membolak balikan keadaan maupun keputusan.
“Saya agak khawatir juga dengan Pilkades ini. Namun karena memang keputusan pusat, ya kita hanya bisa berdoa semoga pilkades dapat dilanjutkan, agar cakades dan pendukungnya segera tenang memikirkan perkembangan wilayahnya kedepan,” katanya via ponsel, kemarin.
“Kebetulan desa saya Jelantik juga akan Pilkades, jadi saya melihat langsung bagaimana frustasinya para Cakades di sana,” tambahnya.
Oleh karena itu, Suhaimi melihat dan belajar dari terselenggaranya Pilkada dimasa pandemi saat ini, harusnya Pilkades juga dapat diteruskan. Namun, yang mengkhawatirkan dan harus menjadi objek perhatian adalah, usai Pilkada ini apakah kasus covid-19 di Loteng melonjak atau tidak.
“Jadi kalau tidak melonjak kasusnya silakan dilanjutkan. Tapi yang bahaya sekarang, kalau daerah lain naik dan Loteng tidak tapi imbasnya kena ke daerah yang tidak naik juga. Keputusan ada di satu pintu yaitu pusat,” tuturnya.
Suhaimi menjelaskan, saat ini keputusan pemerintah pusat juga dinilai mematok semua kondisi daerah sama, ketika memutuskan Pilkades dilaksanakan atau tidak. Sebab jika secara nasional naik kemudian daerah Loteng aman, namun pemerintah berpatok pada satu kondisi nasional dalam memutuskan Pilkades tersebut di teruskan maupun tidak, maka kasian Loteng yang telah berjuang untuk mengamankan status baik saat ini.
Oleh karena itu, dirinya berharap semoga keputusan berlangsungnya pilkades nanti dapat diputuskan di kabupaten langsung. Artinya, tergantung dari keadaan masing-masing daerah. Jangan memukul rata semua daerah sama kondisinya.
Sementara soal anggaran pilkades sampai saat ini, anggaran masih aman. “Kan anggaran itu sudah ditetapkan sejak 2019 kemarin dan tidak pernah diotak-atik. Untuk Loteng sendiri saya lupa persisnya berapa. Bisa tanya ke Pak Jalal saja,” tuturnya. (buy)
Post Views : 101