PRAYA – Bupati Lombok Tengah, HL Pathul Bahri tidak main-main memperjuangkan para penghafal Alquran untuk menjadi calon dokter. Buktinya, bupati menyiapkan bimbingan belajar selama kurang lebih dua bulan kepada calon penerima beasiswa kedokteran tersebut.
Untuk itu, bupati bersama kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Loteng, Direktur RSUD Praya, Direktur PDAM dan pengurus Yayasan Yatim Tersenyum bertemu pimpinan Ganesha Operation (GO) di Mataram, kemarin.
Pathul Bahri mengatakan, para penghafal Alquran harus diberikan tempat yang istimewa oleh pemerintah daerah. Mereka adalah anak-anak pengagum Alquran. Di samping itu, anak-anak penghafal Alquran tersebut memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Meskipun demikian, pihaknya tetap menganggap bimbingan belajar itu penting dalam rangka menghadapi seleksi terakhir nanti di Universitas Mataram.
“Mereka harus di bimbel, sebagai gambaran umum mengenai soal-soal yang keluar nanti saat seleksi termasuk menambah wawasan mereka,” kata bupati.
Bupati menegaskan, untuk biaya bimbingan belajar 15 orang calon penerima beasiswa kedokteran tersebut ditanggung Yayasan Peduli Yatim Tersenyum.
“Tidak ada biaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melainkan dari Yayasan dan sumbangan ASN,” jelas Pathul.
Sebelumnya, seluruh calon penerima beasiswa tersebut telah melalui serangkaian tes. Mulai dari tes tulis, tes hafalan hingga visitasi sosial ekonomi ke masing-masing rumah peserta. Mereka akan diseleksi kembali dan menjadi penentu nanti pada tes akademik di Universitas Mataram. Dari 15 orang yang dinyatakan lolos dan ikut Bimbel akan disaring kembali menjadi 10 orang. Untuk itu, bupati meminta kepada seluruh peserta bimbel untuk serius mengikuti bimbingan belajar tersebut hingga tuntas.
“Kami hanya fasilitasi, soal lolos tidaknya itu sangat tergantung dari hasil seleksi di Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Untuk itu, harus tekun mengikuti bimbel untuk membantu peserta menjawab soal-soal nanti,” jelas Pathul.(hza)