LOTIM – Seleksi ketat telah dilakukan 28 ASN sebagai peminat kursi kepala Dinas Sosial (Disos), Kepala Dinas Komunikasi (Kominfo) dan Persandian, serta Dinas Sosial (Disos). Kemarin, tiga pejabat eselon dua ini disumpah dan dilantik Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur (Lotim). Selain itu, 11 orang pejabat eselon tiga juga ikut dilantik, di Lobi Kantor Bupati Lotim.
Tiga kepala dinas yang dilantik adalah Fauzan yang menjabat Kepala Dinas Kominfo dan Persandian, H Suroto menjabat Kepala Disos, dan Iswan Rakhmadi dipercaya menduduki kursi Kepala Dispar Lotim. Dari tiga kepala Dinas ini, dua diantaranya yakni Suroto dan Fauzan sebelumnya menempati posisi sebagai staf khusus Bupati. Sementara Iswan Rakhmadi sebelumnya menjabat Kepala Bagian (Kabag) Protokol dan Komunikasi Pimpinan (PKP).
Sedangkan eselon tiga yang dilantik adalah Moh Zulfan Camat Pringgasela, Hadi Fathurrahman Kabag PKP, Baiq Widiani Astuti Kabag Kerjasama, Muhamad Sadikin Inspektur Pembantu (Irban) tiga Inspektorat, Rusman Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dispar, I Dewa Ketut Ariantana Kabid Rehabilitasi Sosial Disos, Hj Herni Widianti Kabid Keluarga Berencana Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DP3AKB, Zuhdi Sekcam Terara, Hasibuan Sapardi Sekcam Jerowaru, Suhirman Sekcam Keruak, dan Supratman Sekcam Suralaga.
Sekda Lotim, HM Juani Taofik dalam sambutannya mengatakan, seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) ini, termasuk pemecah rekor selama periode ini membuka pansel, yakni sebanyak 28 orang. Satu posisi jabatan, diminati lebih dari sembilan orang. Dan hasil assesmen dan Pansel yang dibentuk Bupati, masing-masing jabatan menghasilkan tiga besar. Dari tiga besar itu, dipilih Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK).
“Jadi, tiga orang lulus seleksi masing-masing dinas, tapi satu orang yang dipercayakan Bupati,” katanya.
Ditegaskan, ada beberapa direktif Bupati Lotim, khususnya pada tiga Kadis yang dilantik. Untuk kepala Diskominfo, pekerjaan pertama seperti tema makalah saat seleksi, bagaimana dokumentasi dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Sebagai pembantu Bupati, diberikan mandat fungsi pengawasan administrasi. Yang menarik perhatian pimpinan juga, menertibkan kembali barang milik daerah terhadap program bagaimana menormalisasikan kembali program Lotim.net.
“Selain menyelesaikan SPBE, juga bagaimana menormalisasikan kembali Lotim.net,” tegasnya.
Kepala Dispar sebagai pendatang baru JPTP, bupati mempercayakan pada Iswan karena dinilai mampu menghidupkan dan meningkatkan kembali pembangunan wisata di Lotim yang lebih kolaboratif, bersinergi dengan seluruh pemangku pariwisata yang ada. Sehingga Lotim yang memiliki potensi sumberdaya alam pariwisata lebih ditingkatkan. Pesan bupati, sumberdaya alam bagus, sumber daya manusia juga punya potensi, tinggal bagaimana memastikan event atau dalam istilah pembangunan pariwisata 3A, yakni aksesibility ke destinasi wisata sudah relatif bagus, amenitas bagaimana mengundang pihak ketiga melakukan investasi wisata, dan tidak kalah penting ialah bagaimana membuat event tahunan yang dapat memajukan pariwisata Lotim.
“Bagaimana koordinasi, sinergi dan sebagainya dengan OPD dan pemangku pariwisata lainnya, event triwulan atau tahunan bisa terselenggara, membuat pariwisata Lombok Timur semakin maju,” pesannya.
Sedangkan jabatan kepala Disos dipercayakan bupati pada H Suroto, karena pandangan bupati Suroto dinilai memiliki kepekaan sosial. Kepala Disos harus memiliki kepekaan sosial lebih, sehingga responsif terhadap persoalan sosial, merespon masalah sosial dan mampu bekerja 24 jam.
“Kepala dinas sosial itu harus stanby. Informasi atau laporan langsung dan tidak langsung yang masuk, bagaimana kita responsif terhadap pengaduan masyarakat melalui media sosial dan sebagainya,” ucapnya.
Sementara itu terhadap Camat Pringgasela, kendati tidak lama menjabat sebagai Sekcam dan kini dipercaya sebagai kepala wilayah tingkat kecamatan, dedikasi dan integritas harus tetap dipertahankan.
“Mudahan dapat mengemban amanah sebagai camat,” katanya.
Bupati minta tidak terlalu banyak belajar, bagaimana langsung beradaptasi agar pemerintahan desa berjalan normal. Bekerjasama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), sehingga program kabupaten di tingkat wilayah cepat terkomunikasikan.
Kepada Kabag PKP, harapan Bupati mudahan bisa membuat dan mengkondisikan pimpinan, bisa bekerja lebih aman dan koordinasi lebih terjaga. Demikian juga Kabag Kerjasama, menurut Bupati termasuk memiliki semangat dan etos kerja tinggi. Mudahan dengan kemampuan dimiliki, kualitas kerjasama Pemerintah Daerah (Pemda) Lotim dengan daerah lain, atau pun dengan Lembaga non pemerintahan untuk ditingkatkan dan menjadikan sebagai batu loncatan mendapatkan promosi jabatan lebih tinggi.
Jabatan administrator yakni Sekcam, konsepnya meningkatkan usaha-usaha di lingkungan tugas masing-masing. Melihat riwayat pendidikan dan klaster pengalaman jabatan, sehingga dinilai Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat), mampu mengemban amanah, dan tidak terlalu lama belajar.
Mengapa hanya JPTP yang teken fakta integritas sambungnya lebih jauh, karena selebihnya apakah itu sekretaris dan seterusnya kembali pada kepala OPD. Dalam prinsip birokrasi, ketika Kabid mendapat tugas dari Bupati atau Wakil Bupati, etikanya melaporkan ke setingkat jabatan lebih tinggi, dan itu sebuah keharusan. Budaya itu harus dikembangkan.
“Dengan sisa waktu pemerintahan Sukiman Rumaksi (Sukma), kedua pimpinan kita tidak sabar ingin cepat terus mengurangi beban yang ada di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023,” pungkasnya. (fa’i/r3)