PRAYA— Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lombok Tengah (Loteng) menggelar rapat bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), kemarin.
Hal itu untuk membahas kaitan dengan realokasi dan refokusing anggaran APBD tahun 2020 dan mempertayakan kejelasan alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19.
Rapat dipimpin Ketua DPRD Loteng, M Tauhid berseta anggota lainnya. Kemudian dihadiri oleh Sekda Loteng, HM Nursiah beserta dengan SKPD terkait.
Ketua DPRD Loteng, M Tauhid menyatakan, pihaknya melaksanakan rapat dengan TAPD untuk membahas realokasi dan refokusing anggaran APBD tahun 2020. Kemudian kemana saja anggaran itu dialokasikan.
“Kami rapat ingin ingin tahu berapa realokasi dan refokusing anggaran APBD tahun 2020 ini,” katanya usai rapat, kemarin.
Ia mengungkapkan, setelah melaksanakan rapat, pihaknya mendapatkan informasi dari TAPD bahwa jumlah anggaran yang direalokasi dan refokusing yang ditempatkan dibelanja tidak terduga sebesar Rp 148 miliar.
“Kami juga telah mempertayakan dari anggaran Rp 148 miliar itu. Program maupun kegiatan apa saja yang realokasi dan refokusing,” jelasnya.
Kemudian, yang menjadi pertanyaan juga untuk apa anggaran tersebut. Pihak TAPD menyatakan, bahwa anggaran bidang kesehatan, ekonomi dan untuk program jaring pengaman sosial. “Kami nanti ingin mendapatkan rincian —rincian angarannya. Baik itu untuk penganan kesehatan, untuk ekonomi dan JPS tersebut,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pengalokasian anggaran ratusan miliar itu dilakukan tiga tahap. Sedangkan jumlah anggaran yang sudah terpakai sebanyak Rp 36 miliar.
“Saya juga ingin mendapatkan informasi berapa kebutuhan anggaran yang dihabiskan satu orang dalam penanganan Covid -19 ini. Dari dia positif hingga negatif,” ucapnya.
Ia mengaku, sebenarnya rapat dengan TAPD ini sebagai bentuk pengawasannya pada anggaran Covid-19. Selian itu untuk menjawab banyak keluhan masyarakat terkait anggaran covid yang selama ini terkesan tertutup oleh Pemkab Loteng.
“Ini bentuk pengawasan kami pada anggaran tersebut,” jelasnya.
Disinggung mengenai pembentukan Pansus terhadap penggunaan anggaran covid-19, Ia menyatakan, untuk pembentukan Pansus itu, pihaknya dari pimpinan DPRD sudah mendisposisi surat permintaan pembentukan Pansus dari fraksi untuk ditindaklnjuti Badan Musywarah (Banmus).
“Nanti Banmus yang akan rapat untuk menjadwalkan untuk dibahas dalam sidang paripurna,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekda Loteng, HM Nursiah menyatakan, rapat bersama Banggar ini untuk membahas anggaran untuk penanganan covid-19 ini. Pihaknya, dalam rapat itu sudah menjelaskan, bahwa anggarannya sebanyak Rp 148 miliar. Dengan rincian untuk penanganan kesehatan, dampak ekonomi dan sosial.
“Anggaran ini disalurkan pada sejumlah SKPD terkait. Contohnya untuk mengurus kesehatan tentu Dinas Kesehatan maupun RSUD. Kemudian untuk ekonomi, Dinas Koperasi dan Disperindag. Berikut untuk JPS di Dinas Sosial,” jelasnya.
Ia mengaku, pengalokasian anggaran tersebut tetap sesuai dengan kebutuhan. Jika nanti covid-19 selesai, tentu sisa anggaran akan dikembalikan ke tempat yang semula.
“Sejauh ini jumlah anggaran yang sudah dipakai mencapai Rp 36 miliar,” tutupnya. (jay)