FOTO DIKI WAHYUDI/RADAR MANDALIKA SOROT: Gedung Kampus Poltekpar Lombok yang megah berada di Desa Puyung, Kecamatan Jonggat.

PRAYA-Sejumlah alumni mahasiswa Poltekpar Lombok meminta pengembalian uang wisuda Rp 1,5 juta per orang. Jika tidak, mereka mengancam akan mengambil tindakan lain.

“Kami keberatan dan meminta pihak kampus segera mengembalikan uang wisuda itu,” ungkap salah satu alumni Poltekpar Lombok yang menolak dikorankan namanya.

Alumni ini mengungkapkan, sejak lama para alumni meminta pengembalian. Namun anehnya, pihak kampus seakan cuek. Tapi jika ditanya soal hal lain cepat responsnya.

“Kami juga bingung, dan ini sudah lama tahun 2020 pertengahan,” bebernya.

Sumber ini menceritakan awal mula dilakukan penarikan uang wisuda oleh pihak kampus terjadi sekitar awal tahun sebelum ada covid-19. Dalam surat edaran (SE) resmi pihak kampus meminta mahasiswa yanga akan wisuda mengeluarkan uang. Terdiri dari uang wisuda Rp 1,5 juta, SPP 2.050.000, dan tugas akhir Rp 400 ribu. Di dalam SE itu berbunyi tegas, jika tidak mengeluarkan maka dinyatakan telah mengundurkan diri.

“Jadi kami semua berlomba-lomba melakukan pembayaran,” ceritanya.

Dilanjutkannya, beberapa bulan kemudian mulai beredar SE dari Kementerian Pariwisata yang waktu itu Menteri Yahya.  Adapun bunyi SE kementerian itu, menggratiskan biaya wisuda di tengah kondisi covid-19.

“Nah ini sampai sekarang belum dikembalikan. Ada apa ?” tanya dia.

Menurut dia, uang wisuda yang terkumpulkan ini cukup besar. Pasalnya sekitar ribuan mahasiswa yang wisuda untuk dua angkatan digabung. “Lumayan besar uangnya pak,” katanya.

Sementara itu, Wakil Direktur II Poltekpar Lombok, Muhammad Yahyaddin yang dihubungi mengaku uang wisuda sekarang tengah dalam proses pengembalian. “Semoga cepat rampung dalam waktu dekat, terimakasih atas perhatiannya,” jawab dia via wa, tadi malam.

Wadir menambahkan, penarikan uang wisuda dilakukan atas dasar aturan, hanya saja karena pandemi pihak kampus memberikan subsidi. “Sehingga kampus yang bayarkan pak,” katanya.

Terpisah, salah satu bagian kemahasiswaan Poltekpar Lombok, Wahyu Wijaya yang dihubungi menjelaskan, jumlah mahasiswa yang wisuda Oktober 2020 sekitar 314 mahasiswa. Inipun dari dua angkatan, angkatan tahun 2016 73 mahasiswa dari tiga prodi, angkatan tahun 2017 dari tiga prodi dan ditambah satu diploma IV 23 orang, sehingga total 314 mahasiswa.

“Ini karena tertunda izin akreditasi masih proses waktu itu, sementara jumlah mahasiswa sudah bayar uang wisuda 75 orang, yang lain belum,” ungkap Wahyu.

Dia mengaku, kebanyakan yang membayar uang wisuda angkatan tahun 2016. Dulunya para mahasiswa bayar karena tidak ada informasi wisuda gratis. “Per mahasiswa bayar 1,5 juta uang wisuda,” jelas dia.

Dalam persoalan ini, Wahyu mengaku ada keluhan dari orang tua alumni mahasiswa. Namun sekarang dalam proses di bagian keuangan untuk pengembalian.

“Kemarin bayarnya via transfer langsung ke rekening Poltekpar, bukan chas. Sekarang sedang dicarikan cara apakah akan transfer atau pengembalian chas ke mahasiswa,” pungkasnya.(tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 166

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *