IST/RADAR MANDALIKA EVAKUASI: Aparat Polsek Batukliang Utara saat melakukan pemeriksaan pada korban.

PRAYA – Objek wisata air terjun Babak Pelangi Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara, menelan korban jiwa.
Seorang bocah inisial HA (4,5) tewas tenggelam di wisata air terjun ketika sedang mandi, Sabtu (14/8) pukul 16.30 Wita.
Kapolres Loteng melalui Kapolsek Batukliang Utara, Iptu Sri Bagyo membenarkan insiden bocah tenggelam di pemandian wisata itu.
“Ya betul itu. Kami yang dapatkan informasi langsung turun ke TKP untuk melakukan evakuasi pada korban,” ungkapnya.
Ia menegaskan, kronologis tenggelam berawal ketika korban bersama keluarga sebelumnya datang ke air terjun setempat. Setelah tiba, mereka kemudian mandi bersama di kolam air terjun.
“Korban bersama ibunya sempat naik dari kolam karena merasa kedinginan dan sekaligus makan siang bersama,” kata Kapolsek BKU Iptu Sri Bagyo.
Saat memasuki waktu asar, kata Kapolsek, ibu korban hendak salat dan meninggalkan anaknya mandi di kolam bersama kakaknya.
Setelah salat Asar, warga Dusun Pancor Dao Desa Aik Darek Kecamatan Batukliang tersebut kaget tidak menemukan anaknya di sekitar kolam pemandian. Dia bersama kakak korban berusaha melakukan pencarian namun tidak kunjung bertemu.
Setelah melakukan ke semua tempat, kakak korban kemudian memberitahukan ibunya bahwa adiknya atau korban berada di dasar kolam.
Tanpa pikir panjang, ibu korban melompat ke kolam berusaha menyelamatkan anaknya, namun karena sang ibu tidak bisa berenang, dia gagal mendapatkan anaknya yang sudah tenggelam di dasar kolam.
“Tubuh korban kemudian berhasil dievakuasi oleh pengunjung lain yang masih berada di sekitar air terjun dan langsung membawa anaknya ke Pustu Desa Lantan untuk mendapatkan pertolongan. Namun, korban dinyatakan telah meninggal dunia,” jelas Bagyo.
Kapolsek menjelaskan, sekitar pukul 17.50 Wita, korban akhirnya dibawa pulang ke rumah duka di Dusun Pancor Dao 1 Desa Aik Darek.
Sekitar pukul 22.10 Wita, Anggota Polsek BKU berkunjung ke rumah duka bersama petugas Puskesmas Aik Darek untuk melakukan visum kepada korban. Polisi tidak menemukan adanya luka di tubuh korban.
Kapolsek menegaskan, pihaknya juga melakukan upaya mediasi antara pihak keluarga korban dan pengelola wisata air Babak Pelangi Lantan. Dan pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan otopsi karena menganggap kejadian itu sebagai musibah yang diterima secara ikhlas.
“Pihak pengelola juga bersedia memberikan uang duka yang diminta tersebut dan meminta maaf atas kejadian yang dialami korban,” tandas Kapolsek.
Ditambahkan, pihaknya sangat berharap kasus ini tidak terulang kembali. Pihaknya juga meminta pada pengunjung agar lebih waspada dan memperhatikan anaknya yang sedang mandi di kolam yang wisata setempat. (tim/jay)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 657

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *