SEPI PENGUNJUNG: Salah satu stand UMKM di tribun penonton zona C di sirkuit Mandalika di KEK Mandalika sepi pembeli, kemarin. (KHOTIM/RADARMANDALIKA.ID)

PRAYA – Sejumlah usaha mikro, kecil menengah (UMKM) di Sirkuit Mandalika Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika mengeluh karena sepi pembeli. Stand-stand UMKM tidak banyak pengunjung yang datang.

Penonton even gelaran World Superbike (WSBK) Mandalika 2023 yang diklaim mencapai 59 ribu orang ternyata rupanya belum membawa berkah bagi kalangan pelaku UMKM di sirkuit Mandalika. Pasalnya, penonton yang diklaim membeludak di hari terakhir balapan WSBK, kemarin (5/3), justru pelaku UMKM yang ada di areal sirkuit dibuat menggerutu. Itu karena sepi pembeli sehingga pendapatan minim, dan bahkan menjual air terkesan terpaksa.

Salah sorang pelaku UMKM yang berjualan di stand gratis Kabupaten Lombok Tengah di Tribun C, mengaku baru kali ini berjualan di stand sirkuit di ajang WSBK tahun ini. “Disini kami sepi tidak ada pembeli, meskipun ini stand gratis tapi tidak ada pembeli,” keluh Inaq Apel pada media ini.

“Kalau ditanya dimana kami jualan, pasti saya jawab di zona panas jelo,” tambah perempuan asal Desa Kuta Kecamatan Pujut, Loteng itu.

Dia menuturkan, pihaknya sempat berdebat soal air mineral yang diinfokan gratis. Iapun berinisiatif untuk membagikannya ke penonton secara gratis juga, dengan catatan membeli dagangannya yang lain. Seperti snack kopi dan beberapa jajanan warung lainnya yang ia jual.

Bahkan ia mengaku sempat mendapat ancaman dari pihak perusahaan air embun. Dimana dikatakan kalau setiap stand tidak menjual air embun maka stand-nya akan ditutup. “Kami diberikan surat imbauan mewajibkan menjual air embun itu, kami kan takut juga,” bebernya.

Lebih lanjut, ia mengaku memang sempat dikumpulkan dan diimbau oleh dinas terkait supaya dalam menjual dagangannya dengan harga standar. Padahal, memang ia menjual dagangannya dengan harga demikian.

“Biasanya seperti es nutrisari paling kami jual Rp 5 ribu, gak ada untung besar. Namun karena disuruh menjual jangan mahal makanya kita nurut, tapi tetep aja sepi,” ungkapnya.

Dia mengutarakan, berjualan di tempat itu, keuntungan yang didapat hanya Rp 40 ribu per hari. “Rp 40 ribu saja sehari kami dapat jualan di sini. Apabila dibandingkan, lebih baik saya di rumah aja jualan bisa dapat hasil lebih banyak dan gak repot,” katanya.

Dia pun berharap, saat even gelaran MotoGP nantinya ia dapat berjualan dan diberikan stand gratis, karena event MotoGp diyakininya akan banyak pengunjung yang datang.

Saat berjualan di stand UMKM pada ajang WSBK tahun ini, ia mengaku hingga mengeluh pilek. Dimana saat panas kepanasan, dan saat hujan kehujanan.

“Saya masuk dari jam 6 sampai di lokasi. Lewat dari jam 8 tidak diberikan masuk. Kalau telat disuruh parkir Rp 20.000 motor. Tapi boro-boro mau ada untuk bayar parkir, pembeli aja sepi pak,” ujarnya lagi.

Pedagang lainnya, Nunung yang berjualan di areal samping panggung hiburan utama juga mengaku sejak hari pertama dan hari kedua even WSBK itu sepi pengunjung, apalagi pembeli. Ia mengaku malah rugi.

“Hanya hari ini (hari ketiga) baru ada pengunjung orang lewat disini, baru dapat jualan dan habis jualan saya, meskipun hitungannya saya rugi,” kata penjual donat itu.

Sementara pelaku UMKM kerajinan yang biasanya selalu ikut berjualan saat gelaran even di Sirkuit Mandalika KEK Mandalika, Lalu Surya Bakti malah mengaku bersyukur tahun ini tidak ikut menjajakan barang kerajinan batok kelapa-nya di stand UMKM WSBK 2023.

“Alhamdulillah saya gak jualan tahun ini, trauma aja di tahun-tahun lalu bang,” ungkapnya via WA.(tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 738

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *