Wanita Hamil Tua jadi Pengibar Bendera, Pertamakali Sepanjang Sejarah
Entah siapa yang menggerakkan hati para pedagang di Pasar Renteng. Ini baru pertamakali sepanjang sejarah upacara bendera merah putih dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-77, berlangsung di tengah gedung pasar. Berikut liputannya.
KHOTIM-LOMBOK TENGAH
TIDAK ada hujan tidak ada angin. Bisa dikatakan ini aksi spontan para pedagang di Pasar Renteng, Lombok Tengah. Upacara bendera merah putih bukan hanya dilakukan di sekolah, perkantoran dan lembaga Negara lainnya. Tapi ini pertamakali upacara HUT RI ke-77 dilaksanakan di pasar terbesar di Lombok Tengah ini.
Menariknya lagi, seorang pedagang sayur sedang hamil tua terlibat menjadi pengibar bendera. Termasuk emak-emak lainnya. Awal upacara ini akan berlangsung biasa saja. Namun begitu melihat antusiasi para pedagang membuat perayaan hari kemerdekaan ini berjalan khidmat.
Ada lebih menarik lagi di lokasi upacara, pakaian digunakan bebas. Tidak sampai ketinggalan, barang dagangan mereka juga ikut di bawa ke lokasi upacara.
Pisang dijadikan topi, sayur juga dan barang dagangan lainnya jadi saksi para pedagang ini tengah melakukan apel upacara bendera.
Pengakuan para pedagang di lokasi, mereka melakukan upacara bendera pertamakali HUT RI, dalam rangka memberikan penghormatan kepada para pejuang bangsa yang telah gugur. Demikian membuktikan kecintaan kepada bangsa dan Negara tercinta.
Seorang pedagang sayur, Weny mengatakan, dia telah berjualan di pasar 14 tahun silam. Katanya, ia merasa sangat senang dan bangga menjadi pengibar bendera merah putih sekalipun itu di tengah gedung pasar. Dirinya mengaku lama tidak pernah mengikuti upacara bendera sejak 17 tahun silam.
“Saya bangga menjadi orang Indonesia. Kita harus mengenang jasa para pahlawan. Orang dulu saja mati-matian berjuang untuk kemerdekaan. Kita hanya mengibarkan bendera masak ngak bisa,” tuturnya lantang, Rabu kemarin.
Weny berharap kedepan Negara Republik Indonesia ini bisa lebih maju dan berkembang lagi. “Meskipun saya dalam kondisi hamil besar, saya menjadi pengibar bendera dengan harapan supaya anak saya menjadi pemberani dan pejuang negara nanti,” katanya.
Sementara, yang inisiasi upacara HUT RI ke-77 di Pasar Renteng sekaligus komandan upacara, Johan alias Amaq Ohan mengatakan, Rabu, 17 Agustus 2022 genap 77 tahun Negara Indonesia bebas dari penjajahan.
“Kami adakan dadakan apel ini, kita akui ini juga pertamakali dilaksanakan. Ini sebagai bentuk edukasi kita bagaimana kita berharap semoga masyarakat kita masih mengingat jasa-jasa pahlawan kita yang telah gugur berjuang demi kemerdekaan bangsa kita ini,” kata pria pegiat sosial itu.
Amaq Ohan mengaku, kegiatan ini digelar secara spontan. Harapannya, bisa mengajarkan semua untuk bersama-sama berbuat lebih kepada negara minimal melaksanakan upacara bendera.(*)