MUHAMAD RIFA'I / RADAR MANDALIKA HM Syamsul Luthfi

LOTIM – Pernyataan Bupati Lombok Timur (Lotim) HM Sukiman Azmy memantik reaksi keras dari HM Syamsul Lutfi. Kamis (28/7) lalu, Bupati menyebut pada peletakan batu pertama Pembangunan Rumah Susun (Rusun) merupakan aspirasi SJP di Desa Lenek Daya Kecamatan Lenek bersama Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan NTB 1 (28/7) lalu. Lutfi pun meminta Bupati Lotim berhati-hati dalam berucap. “Ucapan itu bisa memantik ketersinggungan Anggota DPR RI lainnya seperti H Rahmat, Nanang Samoedra, dan lainnya. Semua pasti berbuat untuk daerah, hanya saja tidak pamer. Tentu berbuat sesuai komisi di DPR RI. Kalau SJP memang komisinya bidang infrastruktur,” tegasnya.

Luthfi tidak sepakat pada Bupati berucap seperti itu terlebih di depan masyarakat dengan hanya menyebut satu nama dewan Senayan saja. Menurutnya, kepedulian terhadap daerah bukan hanya berupa infrastruktur saja. DIa pun di Komisi 10 yang membidangi pendidikan, ekonomi dan pariwisata, juga memberikan kontribusi. DPR RI adalah mitra daerah, serta perpanjangan tangan daerah yang bisa melobi ke pemerintah pusat.

“Itu artinya Bupati berpikir sempit, hanya bicara infrastruktur saja. Pembangunan pariwisata, Sumber Daya Manusia (SDM) dan sektor lain juga sangat penting. Tanpa pembangunan di sektor lain itu, infrastruktur akan sia-sia,” tegasnya lagi.

“Intinya, semua pasti ingin berbuat untuk kebaikan dan kemajuan daerah,” sambungnya.

Sebenarnya, mantan Wakil Bupati (Wabup) Lotim ini mengaku sangat ingin Pemerintah Daerah (Pemda) Lotim hadir tidak saja pada saat program infrastruktur. Tapi juga disaat kegiatan pembangunan SDM, bukan terpaku pada infrastruktur. Akan tetapi justru yang hadir perwakilan. Padahal, di sektor lain selain infrastruktur tidak kalah penting.

“Komentar Bupati itu sangat disayangkan, apalagi disampaikan di tempat umum. Saya sendiri, sudah 50 ribu beasiswa disebar di Lombok. Belum lagi perhatian saya pada kepemudaan dan olahraga,” ungkapnya.

Diungkapkan, ketika Pemda melalaikan pembangunan SDM, ibarat mimpi di siang bolong, tidak akan bisa meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Bahkan hanya di angan-angan saja. “Jangan hanya mengedepankan infrastruktur saja, karena itu kesannya sebuah proyek. Ingat program lain tak kalah penting untuk kemajuan daerah, salah satunya peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif,” pungkasnya. (fa’i/r3)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 1103

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *