PRAYA – Corporate Communication Senior Manager PT. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), I Made Agus Dwietmika angkat bicara soal statement sejumlah pihak terhadap persoalan yang masih terjadi di tengah dan sekitar Sirkuit Mandalika.
Dia menegaskan, persoalan yang terjadi kini telah dalam proses oleh ITDC.”Selamat pagi mas. Maaf kemarin sangat slow respons. Terkait hal di atas kurang lebih seperti holding statement yang kami informasikan mas. Beberapa hal memang masih berproses,” terangnya kepada Radar Mandalika, Senin pagi kemarin.
Dia berjanji, jika ada perkembangan pastinya ITDC akan menyampaikan.”Nanti segera kami update progress-nya mas. Terimakasih,” katanya singkat.
Sebelumnya, disampaikan Kepala Bakesbagpoldagri Provinsi NTB, L Abdul Wahid belum ada perkembangan seputar penyelesaian masalah di sekitar Sirkuit Mandalika. Dia menerangkan, pasca tim dari Kesbagpoldagri turun atas perintah Gubernur NTB, Zulkifliemansyah waktu itu tim langsung melaporkan hasil kepada gubernur. Termasuk tidak lama itu juga, dilayangkan rekomendasi oleh tim yang dikomandoi Abdul Wahid.
“Hasil kerja tim kami sudah laporkan ke pak gubernur,” tuturnya.
Sementara itu, untuk rekomendasi yang pihaknya layangkan sekarang ini sedang ditindaklanjuti.”Masih dikoordinasikan oleh pimpinan (gubernur,red),” katanya singkat.
Di samping itu, sejumlah pihak PT.ITDC sebagai pengembang KEK Mandalika belum ada satupun yang mau memberikan keterangan sampai berita ini diturunkan.
Pekan kemarin, komisi gabungan terdiri dari Komisi I dan III DPRD Lombok Tengah melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke kantor PT. ITDC di Kuta Mandalika, Kecamatan Pujut, Kamis pekan lalu.
Wakil rakyat ini turun untuk menindaklanjuti informasi dari masyarakat. “Kami awalnya akan diterima GM, cuma berhalangan ada kegiatan lain sehingga kami diterima bawahannya,” terang Wakil Ketua DPRD Loteng, HL Sarjana yang memimpin rombongan kunker.
Politisi PKB ini menerangkan, dalam kunjungannya ini. Ada banyak hal yang ditanyakan kepada pengembang KEK Mandalika. Mulai dari progress pembangunan Sirkuit Mandalika dan fasilitas penunjang, soal bangunan masjid dirobohkan di Kuta termasuk lahan warga yang belum diselesaikan.
“Kami harap ITDC segera selesaikan masalah sekecil apapun yang ada,” katanya.
Sarjana mengungkapkan, berdasarkan informasi yang pihaknya terima persoalan perobohan bangunan masjid belum diselesaikan pihak ITDC. Namun oleh ITDC mengaku sedang proses penyelesaian. Bahkan sudah ada dana Rp 800 juta diserahkan oleh ITDC. “Oleh pihak ITDC ini jadinya dianggap sudah tuntas,” ceritanya.
Dalam kunker ini, dewan juga menyinggung soal lahan yang belum selesai di sekitar sirkuit. Baik di Dusun Ebunut dan Ujung Lauk Desa Kuta. “Pihak ITDC menyampaikan akan diselesaikan dan menindaklanjuti. Tapi menurut ITDC ini juga sudah tuntas persoalan,” bebernya.
Dalam pertemuan dengan pihak PT. ITDC, Sarjana mengaku telah memberikan masukan kepada pihak ITDC agar setiap masalah diselesaikan sebelum mulainya perhelatan superbike November 2021 dan MotoGP 2022. “Kami sebagai perwakilan masyarakat Lombok Tengah mendukung proses dan event besar terselenggara. Kalau ada masalah kami harap agar diselesaikan segera,” harapnya.
Selain itu juga, dewan menampung apa menjadi keluhan pihak ITDC. Tujuannya untuk mengimbangi informasi yang diterima pihaknya.”Nanti kami akan konfrontir,” tegasnya.
Tidak hanya dewan daerah angkat bicara soal masalah di sekitar sirkuit. Anggota DPR RI Dapil Pulau Lombok, Syamsul Luthfi juga ikut menyoroti kinerja manajemen ITDC. “Orang luar itu peka atas informasi sekecil apapun. ITDC harus proaktif dong, jangan biarkan ada masalah kecil muncul, kita ini mau jadi tuan rumah,” tegasnya kepada Radar Mandalika, Selasa dua pekan lalu.
Dia melihat, selama ini kinerja satuan tugas (Satgas) pembebasan lahan dan penertiban di KEK Mandalika dibentuk provinsi sudah bekerja maksimal. “Ada juga polda dan aparat penegak hukum lainnya yang serius tuntaskan persoalan ini. Sekarang tinggal ITDC ini harus proaktif,” sentilnya.
Adik dari Wakil Gubernur NTB ini mengungkapkan, jangan sampai ini menjadi preseden buruk bagi NTB bahkan Indonesia. Apalagi perhelatan world superbike akan berlangsung bulan November 2021. Kalau sejumlah persoalan tidak segera diselesaikan, maka ancaman besar Indonesia diragukan menjadi tuan rumah MotoGP 2022.
“Sekali lagi ya, ITDC ini kurang proaktif kami lihat. Kami minta manajemen ITDC secepatnya selesaikan persoalan yang ada,” pintanya tegas.
Selain itu, Luthfi juga tidak mempungkiri bahwa persoalan yang belum tuntas disebabkan dampak kondisi ekonomi secara global. Hal ini mempengaruhi ketersediaan anggaran.
“Cuma kalau upaya dilakukan pemprov sudah kami lihat sangat maksimal,” katanya.
Politisi Nasdem ini juga mengungkapkan, atas banyaknya persoalan belum terselesaikan di tengah pembangunan Sirkuit Mandalika. Anggota DPR RI dari Komisi 5 pernah turun ke KEK Mandalika dan menemui manajemen ITDC. “Nah kalau sekarang ini tergantung ITDC, harusnya atas kepercayaan Negara ini ITDC agar dimanfaatkan sebaik mungkin,” jelasnya.
“Kalau ini acara (superbike) tidak sukses, kita Indonesia pasti akan diragukan menjadi tuan rumah event-event internasional,” tambahnya.
Sementara dari persoalan lahan yang belum tuntas, baik di tengah sirkuit tepatnya masuk Dusun Ebunut dan Ujung Lauk Desa Kuta, Kecamatan Pujut. ITDC diminta menyelesaikan berdasarkan data. Termasuk melakukan penyelesaian secara humanis bahkan persuasive dan humanis.
“Jangan arogan, itu kerbau mati mendadak juga harus dibicarakan. Dan ini memang yang saya khawatirkan,” tuturnya.
Atas begitu persoalan belum bisa diselesaikan ini oleh ITDC, Luthfi setuju jika Menteri BUMN mengevaluasi kinerja petinggi PT. ITDC. Kendati tidak mesti dari evaluasai ini direktur utama harus diganti.
“Memang harus dievaluasi, apa yang kurang bisa ditambah dan berdayakan orang professional yang merupakan warga lokal. Banyak kok orang Lombok, Sumbawa, Bima bahkan Dompu mampu dan professional,” yakinnya.
Untuk itu, Luthfi berpesan kepada pihak ITDC sekecilapapun persoalan harus segera diselesaikan. Jangan sampai masalah kecil ini diketahui internasional. “Masalah kecil saja orang luar pasti tau sekarang. Jangan sampai gara-gara ini kita diragukan jadi tuan rumah,” pungkasnya.(red)