PRAYA – Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah (Loteng), L Iskandar dengan tegas menyatakan siap mundur dari jabatannya ketika tidak bisa menuntaskan pendistribusian bibit padi selama sepekan.
Iskandar mengungkapkan ini saat menerima hearing warga yang tergabung dalam Forum Kelompok Tani Lombok Tengah (FKTLT) di kantor Dinas Pertanian, kemarin.
Warga mengungkapkan hearing dilakukan atas dasar dugaan kejanggalan di lapangan tentang pendistribusian bibit padi dan bantuan alat yang dinilai tidak merata. Warga menyampaikan, terlebih dengan beredarnya isu bahwa program desa 1.000 sapi yang terkesan pilih kasih di Kecamatan Pujut, mengingat wilayah itu merupakan domisili Kepala Dinas Pertanian.
Ketua FKTLT, Sahabudin mengungkapkan bibit benih padi harus segera tuntas di distribusikan, baik jenis padi inpari 32 maupun inpari 42, berdasarkan kebutuhan kewilayahan bibit umuang sesuai karakteristik.
“Sampai saat ini Kecamatan Praya Barat dan Kecamatan Janapria telah didistribusikan, itupun ada kesalahan di Penujak harusnya diberikan bibit padi inpari 42, namun uang ditenerima jenis inpari 32,” ungkap dia.
Sahabudin menjelaskan, kemudian program desa 1.000 sapi merupakan sudah ada ketentuan dan 5 desa merupakan penyangga KEK Mandalika dan merupakan pilih kasih yang hanya diprioritaskan di Kecamatan Pujut saja. Terlebih banyaknya kelompok tani yang tidak pernah menerima Alat Mesin Pertanian (Alsintan) .
Ditambahkan Ketua Kelompok Tani Desa Rembitan, Gede Marzuki menegaskan, dimana kebanyakan benih yang diberikan pemerintah menyebabkan petani gagal panen baik dari padi yang terserang hama maupun jagung yang tidak bisa berbuat maksimal.
“Ini diperhatikan,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Loteng, L Iskandar menyampaikan dimana selama ini pihaknya tidak ada anggaran dalam pengadaan bibit. Diungkapkan Iskandar, pihaknya telah mengusulkan 25.000 hektare yang tersebar di 12 kecamatan dan mendapatkan bantuan secara gratis.
Katanya, soal ketidak tepatan distribusi pihaknya menjelaskan dikarenakan PT Sang Hiyang Sri yang sebelumya tidak sanggup dalam pengadaan dan pemenuhan kebutuhan Loteng dilakukanlah pengalihan ke PT Pertani yang telah sanggup memenuhi kebutuhan bibit.
“Luasan usulan kita 25.600 hektar dan yang sudah terealisir oleh PT SHS baru 124 ton sisanya akan di selesaikan oleh PT Pertani sebanyak 516 ton untuk 5 Kecamatan, ” Jelasnya.
Sementara, sebanyak 2700 kelompok tani harapannya sama mendapatkan bibit dan peralatan, namun hanya saat ini pihaknya hanya mampu memfasilitasi 25.000 hektare saja yang bisa dipenuhi.
“Kalau dalam satu minggu bibit tidak tuntas didistribusikan saya siap mundur jadi kepala dinas,” katanya tegas.
Iskandar menjelaskan, dimana alasan desa 1000 sapi dilaksanakan di Kecamatan Pujut karena Pujut yang dinilai memenuhi kriteria dalam kesiapan penerimaan bantuan sapi, dan bantuan ini diberikan jenis sapi Brahman Cross yang didatangkan langsung dari Australia dengan kualitas terbaik F1.
“Satu ekor sapi membutuhkan pakan 50 kg pakan perhari, dengan karakteristik kebutuhan pakan hijau sepenuhnya,” jelas dia.(tim)