LOMBOK UTARA-Setelah memberikan pelayanan kesehatan prima bagi masyarakat di Kabupaten Lombok Barat, Rumah Sakit Apung Laksamana Malahayati milik PDI Perjuangan, melanjutkan pengabdian memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Lombok Utara.

Kapal dengan nomor lambung IMO 9986738 GT 262 No. 2939/GGe itu melempar jangkar di Dermaga Pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang, dan memulai pemberian layanan kesehatan gratis kepada masyarakat semenjak 25 November 2023. Kemarin, Ahad (26/11), Ketua DPD PDI Perjuangan NTB H Rachmat Hidayat memantau secara langsung layanan kesehatan cuma-cuma RS Apung Laksamana Malahayati kepada warga Gumi Tioq Tataq Tunaq tersebut.

“Melalui rumah sakit terapung ini, kami tidak hanya memberikan perawatan medis, tetapi juga menjadi jembatan untuk membangun kepercayaan dan kemitraan dengan komunitas masyarakat kami di wilayah pesisir,” ucap politisi senior NTB tersebut.

Rachmat menegaskan, kesehatan adalah hak asasi manusia, dan PDI Perjuangan berkomitmen untuk memastikan bahwa hak kesehatan tersebut dapat diakses oleh semua kalangan tanpa memandang lokasi geografis.

”Layanan rumah sakit terapung ini adalah bentuk inovasi kesehatan yang membawa pelayanan medis berkualitas tepat ke tepi laut. PDI Perjuangan ingin memastikan bahwa setiap warga di daerah pesisir memiliki akses terhadap perawatan kesehatan yang layak,” tandas Anggota DPR RI dari Dapil Pulau Lombok ini.

Saat ini, PDIP menjadi satu-satunya partai politik di Indonesia yang mengoperasikan RS Apung dan memberikan pelayanan kesehatan secara cuma-cuma kepada masyarakat, yang kian menegaskan keberpihakan partai yang dipimpin Prof. Dr. Hj. Megawati Soekarnoputri ini kepada masyarakat kecil atau acap disebut wong cilik.

Pantauan awak media, terlihat antusiasme tinggi masyarakat Kabupaten Lombok Utara untuk mengakses pemeriksaan kesehatan di RS Apung Laksamana Malahayati. Semenjak pagi, mereka sudah berbondong-bondong mendatangi Pelabuhan Bangsal. Di bibir dermaga, PDI Perjuangan telah menyediakan tenda dengan kursi-kursi sebagai tempat warga duduk sembari menunggu antrean.

Satu per satu warga yang telah mendaftar dipanggil dan menjalani pemeriksaan kesehatan. Dimulai dengan pemeriksaan tensi dan tekanan darah, lalu mereka diminta menjelaskan keluhan kesehatan yang mereka alami. Warga juga menjalani pemeriksaan sampel daerah untuk mengetahui kadar gula daerah, terutama untuk mereka yang menderita penyakit diabetes melitus, atau mereka yang memerlukan pemeriksaan kadar kolesterol atau kondisi asam urat.

Setelah itu, warga yang datang kemudian menjalani pemeriksaan intensif oleh dokter untuk memastikan diagnosa yang tepat terhadap penyakit yang mereka derita dan mendapatkan dosis obat yang akurat. Setelah menerima obat warga tersebut dapat kembali ke rumah mereka masing-masing.

Hingga menjelang sore, jumlah warga yang datang kian membeludak. Hal ini dimaklumi, sebab, rupanya banyak di antara warga yang memilih bekerja terlebih dahulu di pagi hari hingga siang, sebelum mereka datang berobat ke RS Apung Laksamana Malahayati. Selain masyarakat pesisir, banyak di antara mereka yang tinggal di daerah-daerah yang berada di kawasan pengunungan di kabupaten paling muda di NTB tersebut, juga datang untuk mendapat akses layanan kesehatan cuma-cuma ini.

I Komang Sudarma Miasa misalnya. Lelaki 52 tahun tersebut tinggal di Desa Selelos, Kecamatan Gangga. Dia rela menempuh jarak puluhan kilometer untuk sampai di Pelabuhan Bangsal, demi bisa mendapat layanan kesehatan gratis dari PDI Perjuangan tersebut. Komang Sudarma mengeluhkan kondisinya yang belakangan sebentar-sebentar harus ke kamar mandi untuk berkemih. Kondisi tersebut kian sering kalau malam hari, sehingga kadang menganggu tidur.

”Saya khawatir ada apa-apa dengan ginjal saya,” kata lelaki yang bekerja sebagai petani dan pekebun tersebut.

Selama ini, Komang Sudarma rutin memeriksakan kesehatan di Puskesmas Pembantu yang ada di desanya. Sementara untuk layanan kesehatan yang lebih komplet, dirinya harus ke kota kecamatan yang jaraknya 17 kilometer dari tempat tinggalnya.

”Saya biasanya memeriksakan gula darah tiap dua minggu sekali di Pustu. Sekali periksa bayar Rp 25 ribu untuk gula darahnya saja. Belum yang lain seperti obat,” ungkapnya.

Saat di RS Apung Laksamana Malahayati, Komang Sudarma menjalani pengecekan kondisi ginjal dan gula darah. Dia sangat bersyukur, kondisinya dinyatakan normal oleh dokter yang memeriksa.

Lalu Akmaludin, warga lainnya, datang dengan tongkat di kedua ketiaknya. Kaki kiri lelaki umur 48 tahun tersebut rupanya dalam kondisi bengkak, sehingga membuatnya tidak bisa berjalan normal. Di bagian bawah kaki, terdapat luka yang tidak kunjung sembuh, meski sudah mengonsumsi berbagai obat. Akmaludin didiagnosa menderita gejala diabetes melitus. Sebuah penyakit yang ditandai dengan kadar gula tinggi dalam darah. Akmaluddin pun mendapat pemeriksaan intensif, termasuk kondisi luka di kaki kirinya. Dokter kemudian memberikan berbagai macam obat untuk memastikan kondisi Akmaluddin bisa menjadi lebih baik.

”Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk layanan kesehatan gratis ini. Ini membawa harapan dan kesehatan pada hidup warga yang tidak mampu seperti kami ini,” kata Akmaludin.

Warga Pemenang ini pun berharap, kebaikan yang dilakukan PDI Perjuangan melalui layanan kesehatan gratis RS Apung Laksamana Malahayati ini, dapat terus meluas hingga menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Mampu 1.000 Warga Sehari

Ditemui di lokasi pelayanan kesehatan, Kepala Tim Medis RS Apung Laksamana Malahayati PDIP dr. Januar Siahaan menjelaskan, pihaknya membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat Lombok Utara yang ingin datang berobat.

”Kami akan menerima dengan tangan terbuka. Kami siap melayani seluruh saudara-saudara kami di Kabupaten Lombok Utara. Kami hadir di sini, demi akses kesehatan kepada mereka sepenuhnya,” kata dokter yang sudah enam bulan berkeliling Indonesia untuk melayani pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat ini.

Dia menegaskan, tim medis RS Apung Laksamana Malahayati, mampu memberikan pemeriksaan kesehatan kepada 1.000 warga dalam sehari. Sementara ketersediaan obat di RS Apung tersebut, mencukupi untuk pelayanan kepada setidaknya 15.000 warga.

Semenjak diresmikan pada 10 Juni 2023 lalu oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, hingga saat ini, kata Januar Siahaan, kapal RS Apung PDI Perjuangan ini telah menjangkau 11 destinasi mulai dari daerah-daerah di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Bali, hingga kini di Pulau Lombok.

Mendapati antusiasme masyarakat yang sangat tinggi, Januar mengemukakan, hal tersebut telah memberi suntikan semangat luar biasa bagi mereka awak kapal RS Apung. Umumnya, kata dia, warga yang datang mengeluhkan berbagai penyakit. Pada anak-anak misalnya, dikeluhkan penyakit batuk, pilek, mual, muntah, dan diare. Sementara orang dewasa, ada yang mengeluhkan beberapa bagian tubuh yang acap kali keram, asam urat, pusing, penyakit gula atau diabetes melitus, hingga kadar gula darah.

Penyakit Non Medis

Dalam kesempatan tersebut, Januar juga menyebutkan, tidak ada di antara warga yang datang mengeluhkan hal-hal yang non medis atau kondisi yang diakibatkan hal-hal yang terkait supranatural. Misalnya kesurupan, atau kondisi-kondisi supranatural semisal tetiba ada paku di dalam tubuh, atau ada sesuatu yang tidak lazim di dalam mulut dan sebagainya. Namun, begitu, bukan berarti, jika ada keluhan-keluhan seperti itu, mereka akan menolak warga yang datang.

”Kami juga sudah siapkan langkah antisipasi manakala ada hal-hal yang seperti itu dikeluhkan warga,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan NTB Raden Nuna Abriadi mengungkapkan, RS Apung Laksamana Malahayati milik PDI Perjuangan ini dijadwalkan berada di Pelabuhan Bangsal hingga 28 November 2023. Selanjutnya, RS Apung ini akan bergerak ke Pelabuhan Carik, masih di Lombok Utara. Namun begitu, karena pada saat tersebut bertepatan dengan dimulainya jadwal kampanye Pilpres dan Pileg, rencana sandar di Pelabuhan Carik, masih memerlukan pengurusan dokumen.

”Ada regulasi yang mengatur tentang pemanfaatan fasilitas publik milik pemerintah di masa kampanye. Ini yang sedang kami koordinasikan dengan seluruh pihak terkait saat ini,” kata politisi kawakan asal Lombok Utara yang sedang menjabat sebagai Anggota DPRD NTB ini.

Raden Nuna mengatakan, sekiranya perizinan pelayanan kesehatan RS Apung Laksamana Malahayati belum mendapat approval di Pelabuhan Carik, maka pelayanan kesehatan masih akan tetap berlanjut di Pelabuhan Bangsal, sebelum kemudian RS Apung ini bertolak menuju Labuhan Lombok untuk memulai memberikan pelayanan kesehatan cuma-cuma bagi masyarakat Gumi Patuh Karya mulai Jumat, 1 Desember 2023.

”Kami sepenuhnya siap mematuhi seluruh aturan yang terkait dengan regulasi selama masa kampanye. Rumah Sakit Apung ini adalah simbol kesetaraan dalam akses terhadap pelayanan kesehatan. PDI Perjuangan ingin membuktikan bahwa setiap individu, bahkan yang tinggal di daerah paling terpencil sekalipun, pantas mendapatkan perawatan kesehatan yang layak dan memadai,” tandas Raden Nuna.(*)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 312

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *