PRAYA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah (Loteng) telah menggelar kegiatan konsultasi publik rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2024, di Kantor Bupati Loteng. Kegiatan tersebut mengangkat tema “Peningkatan Daya Saing SDM menuju Akselerasi Ekonomi Berkelanjutan”.
RPJMD 2024 perlu adanya perencanaan yang matang dalam menjawab berbagai permasalahan dan tantangan pembangunan ke depannya dengan keterbatasan kemampuan keuangan daerah. Sehingga dibutuhkan perencanaan yang efektif dan efisien dalam setiap pelaksanaan kebijakan.
“Tentu sekali, setiap tahapan pembangunan memiliki dinamika tersendiri. Berbagai peluang terkadang tidak dapat dimanfaatkan dan munculnya tantangan kerap menjadi penghalang dalam suksesnya pembangunan,” ungkap Wakil Bupati (Wabup) Loteng, HM Nursiah.
Kemudian, hal yang menjadi faktor kegagalan maupun pendorong keberhasilan dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan pada proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan ke depannya.
“Sebagai upaya kita bersama dalam gerak pembangunan yang responsif dan adaptif, pembangunan tahun 2024 mengambil rancangan tema “peningkatan daya saing sumber daya manusia dan inovasi daerah menuju akselerasi ekonomi berkelanjutan”,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wabup menerangkan fokus pada upaya peningkatan mutu layanan pendidikan dan kesehatan, peningkatan kompetensi tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja, memperkuat ekosistem kepariwisataan daerah, standarisasi produk unggulan daerah, peningkatan kualitas pelayanan publik dan menjaga stabilitas sosial kemasyarakatan didukung peningkatan kualitas jalan dan cakupan layanan irigasi serta peningkatan kualitas lingkungan hidup dan mitigasi bencana.
Dijelaskan juga, sepanjang tahun 2022, pembangunan berbagai sektor di Loteng menunjukkan kinerja yang positif.
“Pasca pandemi covid, pertumbuhan ekonomi kita mengalami pertumbuhan cukup tinggi tahun 2021 sebesar 4,03%. Persentase penduduk miskin kita menurun dari 13,44% di tahun 2021 menjadi 12,89 di tahun 2022. Indeks pembangunan manusia kita terus meningkat dari 66,72 menjadi 67,57 point di tahun 2022. namun tingkat pengangguran terbuka meningkat di tahun 2022 dari 2,33% menjadi 3,02% sebagai dampak dari pertumbuhan angkatan kerja kita di tengah kondisi bonus demografi,” tuturnya.
Untuk itu, dari sekilas gambaran capaian kinerja pembangunan tersebut, tantangan pembangunan terlihat begitu jelas, namun juga terbuka peluang-peluang yang nyata membutuhkan kerja keras bersama serta terus melakukan evaluasi terhadap program-kegiatan yang telah dilaksanakan. Sehingga mampu merencanakan dan melaksanakan program-kegiatan lebih baik lagi ke depannya. (tim)