LOBAR—Kecelakaan maut yang merenggut nyawa balita 3 tahun dan 4 orang terluka di Sedayu Desa Jagerage Kuripan, menjadi atensi Komisi III DPRD Lobar. Sebab menambah rentetan korban meninggal akibat kecelakan di jalur tersebut. Sehingga kalangan dewan menilai jalur cepat yang memisahkan Kecamatan Kediri dengan Kuripan itu membutuhkan jembatan layang penghubung atau flyover.

“Di jalur itu sering terjadi kecelakaan, terutama di titik perlintasan Sedayu Kuripan yang merupakan jalur padat karena ada persimpangan jalan provinsi Kediri-Kuripan,” kata Anggota Komisi III DPRD Lobar, Lalu Irwan yang ditemui di DPRD Lobar, Kamis (10/4).

Politisi asal Gerung itu mengungkapkan setidaknya lebih sembilan kali kasus kecelakaan maut yang terjadi di jalur cepat tersebut. Angka itu dinilai Irwan bukan kecil. Sehingga perlu mendapat perhatian serius pemerintah. Belum lagi dampak dampak negatif yang muncul sejak jalan bypass BIL yang memutus jalan Kediri-Kuripan yang dulu ada. Mulai dari terputusnya jalur ekonomi masyarakat hingga dampak berkurangnya murid di dua sekolah di Kuripan tersebut.

“Di situ ada dua sekolah yaitu SD dan SMP yang begitu favorit dulu dengan jumlah siswa yang besar. Tapi seiring waktu sedikit demi sedikit murid menjadi berkurang. Setelah dianalisa penyebabnya bypass, orang tua takut dan khawatir tidak mau menyekolahan anaknya di sana karena faktor keselamatan,” ungkapnya.

Politisi Gerindra ini berharap pemerintah terkait yang berwenang atas jalur bypass itu membangunkan jembatan layang demi memudahkan aksesibilitas masyarakat. Baik untuk kendaraan maupun pejalan kaki.

“Agar jalan provinsi Kediri-Kuripan yang dulu hidup kembali dan tidak ada lagi kasus kecelakaan maut di sana,” ungkap dewan yang mewakili para pemilih Kecamatan Gerung-Kuripan itu.

Saran kalangan wakil rakyat Lobar itu mendapat dukungan dari Pemerintah Desa (Pemdes) Kuripan. Kepala Desa (Kades) Kuripan, Hasbi mengaku pernah mengusulkan adanya jembatan layang sama seperti yang ada di jalur bypass BIL 2 saat musrembang kabupaten untuk solusi permasalahan tersebut.

“Sudah kita usulkan melalui kabupaten sebagai perpanjangan tangan kepada provinsi, tetapi sampai sekarang belum ada respon. Karena sudah ada puluhan korban, termasuk warga kami di Desa Kuripan,” terangnya.

Adanya simpang empat yang terputus karena jalan bypass menjadi permasalahan yang terus dirasakan dampaknya. Terlebih tidak semua warganya memahami bypass itu jalan bebas hambatan. Sehingga terkadang ada yang langsung berbelok menuju simpang empat itu. Ia bersyukur Anggota DPRD Lobar mau juga menyuarakan jembatan layang Jalan Kediri-Kuripan itu.

“Kita pemerintah desa sangat berharap pemerintah provinsi melakukan atensi kebutuhan warga yang sampai mengorbankan nyawa di BIL Sedayu itu,” pungkasnya.(win)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 128

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *