MATARAM – Sebanyak 150 atlet santri kontingen NTB bersama 50 ofisial dilepas Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NTB yang berlangsung di kantor PWNU NTB di Mataram, kemarin.
Pelepasan Kontingen Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) NU 2023 dalam rangka perayaan satu abad NU yang dipusatkan di Surakarta Solo, Jawa Tengah.
Pemberangkatan dari Lombok sendiri pada 12 Januari mendatang.
Ketua PWNU NTB, Prof Masnun Tahir menyemangati para atlet supaya menyiapkan mental dalam berlaga. Atlet diharapkan terus membangun sikap optimisme untuk selalu menang. Kontingen NTB punya potensi untuk menang apalagi NTB bersama dengan Provinsi Lampung berada di kluster A.
“Kita punya potensi yang sama dengan daerah lain untuk menjadi juara,” tegas Ketua PWNU NTB, Prof Masnun Tahir.
Masnun menekannya agar para atlet mengedepankan asas kedisiplinan supaya pertandingan yang diikutinya terlaksana dengan baik. “Porseni ini nanti akan dibuka langsung Bapak Presiden,” katanya.
Selain harapan menggapai kemenangan, sisi penting dari acara tersebut bagaimana sharing budaya (culture cross) antar daerah bisa terjadi. Pasalnya, Porseni tingkat nasional yang diselenggarakan langsung PBNU itu akan dihadiri sekitar 10 ribu atlet santri dari berbagai penjuru Nusantara.
Rektor UIN Mataram itu mengatakan, pelepasan Porseni itu juga merupakan momentum PWNU NTB untuk memberikan kesempatan para santri baik tingkat siswa dan mahasiswa bisa belajar tentang budaya daerah lain.
“Acara itu merupakan wajah Nusantara. Pesertanya dari seluruh daerah,” katanya.
Masnun juga mengatakan, refleksi satu abad ini bagi NU NTB harus terus bergerak hadir di seluruh dimensi yang ada baik ranah pengembangan ekonomi, sosial sampai pada tataran semangat kebangsaan. Hal ini intuk menghilangkan paradigma masyarakat dimana selama ini NU identik dengan pesantren maupun ormas keagamaan.
“Ke depan bagaimana mereka (kader) hadir di masyarakat dan memberikan kontribusi yang lebih bersama pemerintah dan ormas lain dan terus bersinergi,” ungkapnya.
Manager Tim Porseni Kontingen NTB, Irfan Suriadiata mengatakan, sebelumnya telah menyeleksi 300 santri. Para atlet telah berjuang melalukan pelatihan untuk persiapan diri. Irfan menegaskan ke Solo untuk menang. “Tidak boleh ada pikiran lain kecuali menang. Jauh-jauh dari NTB, kita datang menjadi juara,” katanya menyemangati.
Beberapa cabang olahraga yang diikuti yaitu sepak bola, badminton, pencak silat dan bola voli sebanyak 140 peserta. Sementara untuk seni yaitu qiro’atul kutub fathul muin, hifdzul alfiyyah dan musabaqoh tilawatil Quran 10 orang dan ofisial 40 orang.
“Saya yakin persiapan yang sudah dilaksanakan membawa ke kemenangan,” pungkasnya.
Diketahui puncak Harlah Satu Abad NU akan berlangsung di Sidoarjo pada 6-7 Februari mendatang. (jho)