PRAYA – Putri Wakil Presiden (Wapres) yang juga Komisaris Utama, PT. Jaminan Askrindo Syariah, Hj. Ma’rifah mengatakan, UMKM yang berbasis pondok pesantren di Ponpes Darul Hikmah Desa Darek, Kecamatan Praya Barat Daya diharapkan adanya sinergitas antara Kementerian Koperasi dan UKM berbasis pondok pesantren. Hal ini dengan melihat eksistensi dan partisipasi penguatan melihat banyaknya ponpes di NTB.
“Ponpes harus berperan aktif bukan hanya di bidang pendidikan agama saja, tetapi juga untuk membangun ekonomi masyarakat di sekitarnya. Dimana kolaborasi sangat bagus dengan sinergisitas antara pemerintah dan rakyat, termasuk juga tentu para ulama tuan guru,” ungkapnya saat melakukan kunjungan ke Kampung Walet di Desa kateng, Kecamatan Praya Barat, Rabu kemarin.
Menurut Hj. Ma’rifah, dari segi pembiayaan pihaknya telah berkomitmen untuk membantu dalam pengembangan UMKM dalam mendapatkan akses pembiayaan dari Askrindo Syariah. Dimana mengingat perusahaan ini sebagai perusahaan penjaminan pembiayaan tentu akan membantu.
“Baik untuk koperasi petani, nelayan dan lainnya merupakan sektor yang sangat memerlukan penjaminan. Ini juga merupakan langkah taktis untuk mendapatkan akses pembiayaan selain melalui bank atau pun juga melalui APBD,” terangnya.
“Peningkatan dari sisi modal juga penting, kemudian untuk teknologi ditingkatkan untuk market yang harus tereus didorong,” sambung putri wakil presiden ini.
Kedepan, pihaknya berharap adanya keterlibatan kementerian tenaga kerja untuk masyarakat lebih terampil lagi dalam pengolahan dan bagaimana memasarkannya. Maka kedepan, kolaborasi kementrian dan stekholder supaya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Kami akan mengkomunikasikan supaya di Kampung Walet ini akan dibangunkan BLK Walet Indonesia sebagai pusat pelatihan untuk kemajuan UMKM kedepannya,” janjinya.
Ditambahkan Direktur PT. Yayasan Amar Sasambo, L Ading Buntaran mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi atas kunjungan yang telah dilakukan di Kampung walet.
“Terimakasih kepada pihak Askindo yang telah memberikan semangat dan membawa cahaya baru,” katanya.
Dibeberkannya, adapun produksi walet Indonesia saat ini di angka 90 persen, kemudian dapat menjadi jaminan pasar 100 persen aman. Dimana kebutuhan dunia saat ini hanya berpangku pada Indonesia, yang kemudian merupakan bisnis menjanjikan dan harga tetap stabil.(tim)