PRAYA—Dinamika politik menjelang pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lombok Tengah (Loteng) 2024 kian menghangat.

Teka-teki siapa calon pendamping H Puaddi mulai terjawab. Politisi senior Partai Golongan Karya (Golkar) ini bersepakat berpasangan dengan Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Loteng Legewarman. Keduanya siap mengalahkan pasangan petahana Lalu Pathul Bahri – HM Nursiah (Pathul-Nursiah) jilid 2.

Puaddi menyatakan final berpasangan dengan Legewarman di Pilkada Loteng 2024. Hal ini disampaikan di hadapan sejumlah perwakilan anggota Amphibi dalam sebuah pertemuan di salah satu tempat Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, kemarin.

“Sudah final (Puaddi-Legewarman),” ungkap anggota DPRD NTB itu.

Sejumlah partai politik (parpol) yang telah dikunci paket Puaddi-Legewarman antara lain Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan enam kursi, Partai Amanat Nasional (PAN) dua kursi, PBB satu kursi, dan Hanura satu kursi. Total 10 kursi.

“Jumlah kursi partai politik yang akan mengusung kita sebanyak 10 kursi,” terang Puaddi yang merupakan mantan Ketua DPRD Loteng sekaligus adik mantan Bupati Loteng dua periode, Suhaili Fadil Thohir atau Abah Uhel ini.

Keempat parpol tersebut cukup memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon bupati san wakil bupati di Pilkada Loteng yang akan digelar 27 November mendatang. Dimana syarat pencalonan dalam Pilkada Loteng ini minimal memiliki dukungan 10 kursi di DPRD Loteng.

Terpisah, hal senada diungkapkan oleh Legewarman. Anggota DPRD Loteng dua periode ini membenarkan jika dirinya akan mendampingi Puaddi di Pilkada Loteng November nanti. “Betul betul betul,” katanya.

Legewarman menerangkan tiket dari empat partai koalisi sudah hampir rampung. Parpol yang dimaksud adalah PKS, PAN, Hanura dan PBB.

“Setelah ini selesai, clear semua, maka segera kita jadwalkan untuk deklarasi,” jelasnya.

Legewarman mengungkapkan alasan mendampingi Puaddi di Pilkada Loteng 2024. Pertama dengan pengalaman Puaddi pernah jadi anggota DPRD Loteng dua periode bahkan pernah menduduki kursi ketua DPRD Loteng, sehingga sudah paham terkait kondisi dan segala permasalahan di Gumi Tatas Tuhu Trasna.

“Kita tinggal matching-kan saja,” katanya.

Majunya di Pilkada Loteng atas dorong melihat banyaknya permasalahan dari semua sektor yang harus diselesaikan. Dari bidang kesehatan, pendidikan, terus terkait tatakelola PAD (Pendapatan Asli Daerah), dan tatakelola aset.

“Kami punya keyakinan kalau misalnya aset kita ini betul-betul dimanfaatkan secara profesional, secara transparan maka insya Allah PAD kita tidak akan kurang dari Rp 500 miliar,” kata Legewarman.

“Terus apalagi dari sektor pendidikan banyak masalah. Dapodik kita bermasalah juga. (Sarana prasarana sekolah banyak rusak) dampak dari Dapodik kita yang belum baik lah gitu,” tambahnya.

Lenih lanjut dikatakan, ke depan bagaimana Pemda lebih respek terhadap segala keluhan, aspirasi masyarakat. “Agar jangan sampai Pemda baru bisa mengeksekusi atau bisa menerima apa menjadi keluhan masyarakat ketika masyarakat datang hearing, datang demo, ini kan yang sering terjadi,” cetus Legewarman.

Terpenting, katanya, bagaimana pemerintah daerah bisa memberikan soluasi dari segala permasalahan yang dihadapi masyarakat. Butuh perhatian serius dari Pemda.

“Saya berangkat dari rasa keprihatinan pribadi. Karena dua periode menjadi anggota dewan paling kita hanya bisa sekedar memberikan rekomendasi (kepada eksekutif), tetapi rekomendasi ini tidak pernah terlaksana dengan baik, ini kendala yang kami (anggota dewan) hadapi. Sehingga kita harus jadi Bupati atau Wakil Bupati baru bisa menentukan apa yang sesuai dengan apa yang kita harapkan,” tutupnya.(zak)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *