Proses pekerjaan pelebaran jalan nasional di wilayah Tanjung sedang berjalan saat ini. (Ahmad Rohadi/Radar Mandalika)

KLU – Progress pekerjaan pelebaran jalan nasional ruas Pemenang–Bayan baru mencapai  2,52 persen. Demikian dikatakan Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu saat jumpa pers, Jumat (16/6/2023).

Acara konferensi pers tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, didampingi wakil Bupati Lombok Utara Dany Carter FR membeberkan sejumlah hal terkait dengan pelebaran jalan nasional yang berlangsung saat ini, khsusnya diwilayah perkotaan Tanjung.

Turut hadir mendampingi Asistin II Hermanto, Kadis Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kahar Rizal, Kadis Lingkungan Hidup (LH ) Rusdianto, kepala  Badan Pendapatan Daerah (Bapeda), perwakilan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Perusahaan Listrik Nasional (PLN) , Telkom.

Bupati Lombok Utara H.Djohan Sjamsu menegaskan bahwa jalan nasional pada ruas Pemenang-Bayan merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi NTB dengan sumber pembiayaan dari Bank Dunia (World Bank).

Pekerjaan ini dilaksanakan sepanjang 42,60 km dari jembatan Sokong Desa Tanjung sampai desa Sambik Elen yang terbagi menjadi 19 segmen dan melewati 18 desa.

Total biaya untuk pengerjaan pelebaran ini sekitar Rp 280 miliar yang sudah dilaksanakan mulai bulan Maret 2023 sampai Juni 2024.

Selain proses pengerjaan pelebaran jalan nasional pada tahun ini juga dilaksanakan pengerjaan 2 buah jembatan yaitu jembatan Koloh Penggolong dan jembatan Lokok Lengkukun yang akan diselesaikan sampai akhir tahun 2023. “Dana yang dikeluarkan adalah Rp 23 miliar dengan progres sudah mencapai 31,62 persen,” bebernya.

Djohan menyebutkan bahwa proses pengerjaan pelebaran jalan ini  berdampak pada beberapa persoalan, seperti banyak pohon yang ditebang, perbaikan pipa PDAM, tiang listrik, penerangan jalan umum (PJU) dan kondisi jalan yang sedang di perbaiki.

Namun hal tesebut tidak terlepas dari kepentingan masyarakat, juga untuk memudahkan transportasi dan memudahkan pergerakan lalu lintas ekonomi masyarakat Lombok Utara kedepan.

“Harapan saya dari pelaksanaan pelebaran jalan ini supaya disampaikan kepada masyarakat agar dapat memahami kondisi saat ini, sehingga proses dapat terus berjalan,” Imbuhnya.

Dalam kesempatan itu pula, beberapa OPD lingkup Lombok Utara hadir dan memberikan penjelasan mengenai beberapa aspek yang berkaitan dengan proses pelebaran jalan.

Salah satunya kepala dinas perhubungan Parihin S.Sos., mengutarakan bahwa pengerjaan pelebaran jalan di Lombok Utara ini juga berdampak pada Penerang Jalan Umum (PJU) di sekitar 80 titik dari Sokong sampai Bayan yang harus dilakukan pergeseran.

“Sudah banyak masyarakat yang mengeluhkan hal ini, memang ini adalah efek dari pelebaran jalan. Namun masyarakat juga harus paham dan mendukung terkait pelebaran jalan ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Kadis PUPR Lombok Utara Kahar Rijal menyampaikan dari proses pelebaran jalan ini diakui masih ada masyarakat yang belum sepakat terhadap proses pembebasan lahan, pihaknya saat ini masih melakukan pendekatan secara persuasif dengan harapan agar dapat dipahami proses yang berjalan. “Itu ada enam yang masih belum tuntas,” cetusnya.(dhe) 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 405

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *