MATARAM – Nama Ketua Tanfiziah Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) NTB Prof Masnun Tahir makin sering disebut-sebut salah satu figur yang layak menjadi Plt Gubernur NTB September 2023 mendatang. Diketahui masa kepemimpinan Zulkieflimansyah – Sitti Rohmi Djalilah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB akan berakhir pada September 2023 mendatang. Secara aturan dari akademisi yang boleh menjabat Plt ialah Rektor UIN Mataram dan Rektor Unram. Sementara dari unsur birokrat yaitu eselon I yaitu Sekda NTB. Termasuk juga eselon I yang ada di tingkat kementerian.
Sementara itu, Prof Masnun Tahir disebut-sebut jadi salah satu tokoh potensial Penjabat Gubernur NTB.
Menanggapi informasi itu, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Mohammad Faesal mengaku Rektor UIN Mataram itu memang figur yang tepat untuk menduduki posisi tersebut.
“Kalau Prof Masnun masuk menjadi salah satu kriteria, jika masyarakat dan pemerintah memberikan kepercayaan, saya kira Prof Masnun adalah orang yang tepat untuk itu,” ungkapnya saat ditemui di acara Pelatihan Menengah Kader Nahdatul Ulama (PMKNU) di Mataram kemarin.
Dirinya menilai Masnun memiliki kapasitas mumpuni, punya pengalaman, serta brintegritas. Baginya Masnun merupakan kader terbaik Nahdatul Ulama di NTB.
PWNU NTB di bawah kepemimpinan Prof Masnun dilihatnya telah menujukkan progress signifikan.
Berbagai kegiatan dan aktivitas NU itu berhasil dilaksanakan di NTB.
“Jadi kalaupun seandainya masyarakat dan pemerintah mengusulkan, menurut saya merupakan suatu hal yang wajar. Karena beliau memiliki kemampuan untuk itu,” tandasnya.
“Saya kira beliau bisa berdiri di atas semua kepentingan, insyaAllah beliau bisa,” sambungnya.
Lebih jauh disampaikan, NU memberikan kesempatan untuk seluruh kader untuk berkhidmat dalam berbagai bidang.
“Kalau seandainya masyarakat menginginkan beliau, maka kami akan rela, sebab yang didahulukan oleh NU untuk kepentingan bangsa dan negara. Kita percayakan sepenuhnya, kepada pengambil kebijakan,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Rektor UIN Mataram, Masnun Tahir mengaku menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas suara publik tersebut.
Masnun menggarisbawahi bahwa saat ini dirinya tengah amanahkan menjadi Rektor UIN Mataram. Dirinya tentu harus melakukan koordinasi dan melaporkan perihal tersebut.
Namun, dirinya mengungkapkan bahwa jikapun nanti pemerintah dan masyarakat, wabil khusus PBNU memerintahkan, sebagai kader dirinya tentu tunduk dan taat terhadap perintah tersebut.
“Tentu itu butuh proses. Sebagai kader, jika PBNU mengamanahkan dan memandang itu maslahag, kami juga sami’na waatho’na,” bebernya.
Ia belum ingin memberikan komentar banyak perihal tersebut. Dirinya menyerahkan sepenuhnya mekanisme kepada masyarakat dan pemerintah untuk memutuskan.
“Biarkan masyarakat dan pengambil kebijakan yang memutuskan. Pada intinya kita ditaruh di mana-mana posisinya tetap berhidmat untuk kemashlahatan umat,” terangnya.
“Politik kebangsaan yang saya katakan itu, jangan sampai saling serang-menyerang, kita santun lah,” sambungnya. (jho)