PRAYA – Curah hujan yang melanda wilayah Lombok Tengah (Loteng) membuat para petani cabai pusing. Pasalnya, tanaman cabai yang mereka tanam terserang penyakit antraks. Akibatnya, daun cabai keriting dan buah membusuk.
Salah seorang petani asal Desa Muncan, Kecamatan Kopang, Pendi membenarkan jikaa tanaman cabai para petani mengalami kerusakan. Selain karena hujan yang terus melanda, tanaman juga terserang antraks.
“Rata-rata sekarang kondisinya sama. Tanaman maupun buah cabainya banyak yang tidak sampai untuk panen. Karena sudah membusuk karena hujan dan penyakit antraks ini,” ujarnya.
Akibatnya semua petani cabai mengeluh karena kondisi ini. Sebab, produksi minim lantaran cabainya terserang antraks. Padahal, sekarang harga cabai di pasar terbilang cukup bagus. “Kami pusing di saat harga cabai lagi bagus-bagusnya. Malah produksi cabai kami rusak karena terserang oleh penyakit antraks,” tegasnya.
Diakui, puluhan are tanaman cabai miliknya rusak sejak 3 bulan lalu. Kerusakan terakhir terjadi ketika memasuki musim panen. “Ciri-ciri tumbuhan cabai yang rusak diantaranya daun keriting dan buahnya membusuk meski belum matang, ” ungkapnya seraya berharap ada solusi dari Pemerintah Kabupaten Loteng dalam hal ini Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak).
Sementara itu, Kabid Perkebunan Distanak Loteng Zainal Arifin menyebut, kerusakan cabai tersebut lantaran faktor cuaca yang tidak menentu. Pihaknya pun masih mendata wilayah mana saja yang terkena hama antraks. “Setelah kami lakukan pendataan maka selanjutnya melakukan pencegahan kepada tanaman cabai petani yang belum terkena hama antraks,” jelasnya.
Upaya pencegahan itu dilakukan sehingga diharapkan saat musim panen mendatang, para petani tidak merugi dan bisa memetik hasil yang maksimal.(jay)