LOTENG—Dalam rangka penurunan angka stunting, Pemerintah Desa Jurang Jaler, Kecamatan Praya Tengah kembali melakukan penanganan stunting.
Kader Pembangunan Manusia (KPM), Sumardayani mengatakan angka Stunting di Desa Jurang Jaler dari tahun ke tahun sudah mulai menurun. Hal ini tidak lepas dari peran kerjasama yang baik antar para kader posyandu dengan pemerintah desa.
“Tahun lalu angka Stunting di desa Jurang Jaler mencapai 76, dan Alhamdulillah tahun ini menurut data di bulan Mei berhasil turun hingga 36 orang,” ungkapnya.
Hal ini menunjukan bahwa keseriusan pemerintah desa dalam mengatasi persoalan Stunting yang ada ditengah masyarakat. Selain itu dengan makanan tambahan (PMT), juga selalu diberikan untuk mencegah terjadinya Stunting.
“Selama ini selalu diberikan PMT. Namun, persoalan Stunting ini kadang-kadang turun naik sehingga bisa juga disebabkan karena keturunan,” sebutnya.
Lanjut Sumardayani, bahwa penurunan angka Stunting ini memang tidak lepas dari peran ikut serta, para kader posyandu dan pihak kesehatan yang terus berupaya mengurangi angka Stunting ini. Sehingga bisa menurun dan tetap dilakukan pemeriksaan terutama pada saat posyandu.
Sementara itu Sekretaris Desa Jurang Jaler, Ahmad Ainul Fawaid juga menyampaikan untuk anggaran Stunting ini banyak faktor penunjang seperti PMT untuk masing-masing anak Rp 4 ribu perbulan setiap posyandu, sehingga total keseluruhan mencapai 400 orang.
Hal ini dilakukan agar persoalan Stunting di desa Jurang Jaler dapat diatasi dengan baik sehingga total anggaran yang diperuntukan baik itu untuk honor kader maupun PMT sebesar Rp 164 juta. Dengan anggaran penangan ini diharapkan bisa mengatasi persoalan Stunting di tengah masyarakat.
“Dengan langkah-langkah yang selama ini dilakukan, baik itu pemberian PMT, protein dan yang lainnya mudah-mudahan bisa mengurangi jumlah angka Stunting sehingga desa jurang jaler bisa bebas dari stuntuing yang ada,” pungkasnya. (cr-dni)