PRAYA – Ada banyak persoalan muncul saat dan pasca pramusim MotoGP berlangsung pekan kemarin di Sirkuit Mandalika. Persoalan ini baru sekarang ditungkan ke public. Salah satunya oleh para pelaku pariwisata yang kecewa berat dengan sikap PT. ITDC sebagai pengembang KEK Mandalika.
Sekretaris Mandalika Hotel Association (MHA), Rata Wijaya menegaskan, saat pelaksanaan pramusim Motogp muncul banyak aturan-aturan. Katanya, di lingkar sirkuit beredar informasi pramusim dilakukan tanpa penonton. Namun beredar adanya penonton pilihan yang diberikan akses masuk.
“Kami yang di dalam kawasan sangat kecewa dengan skema pendekatan dan pembatasan ini,” tegasnya.
Rata mengungkapkan, dari 58 anggota MHA atau hotel di Lombok Tengah, hanya beberapa hotel saja yang dilibatkan, bahkan dapat dipastikan sekitar 20%.
“Adanya informasi jual tiket pramusim beredar di group WA, di sana ada pemerintah ada pejabat-pejabat yang juga sebagai anggota group,” bebernya.
Paling parah, informasi yang dia terima adanya penjualan tiket saat pramusim. Informasi ini pun banyak diketahui para pejabat pemerintah namun tidak tersebar luas dugaan kecurangan oknum ini. “Ya sudah, kalau memang informasinya tertutup dan sepihak, kemudian silakan mulai sekarang kalaupun mereka ada kebutuhan apapun terhadap kami maka kita akan lihat dulu. Jadi mohon maaf kita berjuang saja masing-masing. Tanpa adanya sirkuit ini kami bisa hidup kok kami sudah aman kok jalan bisnis kami,” sesalnya.
Sementara, Ketua Masyarakat Sadar Wisata, Lalu Sandika Irwan mengakui banyaknya keluhan dari masyarakat. Terlebih masyarakat yang bertanya soal penyekatan di mana-mana tanpa adanya sosialisasi.
“Masyarakat tidak minta dispesialkan tetapi tolonglah mengerti kalaupun pada penyekatan diselesaikan dengan baik melibatkan pemerintah desa,” keluhnya.(tim)