MATARAM – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah, Pathul-Nursiah mulai masuk ke kantong suara atau basis paket Ziadi-Aswatara.
“Bisa jadi (gerogoti, Red) kalau memang beliau (Wayetn Wah) tidak bisa jaga ritme,” tegas anggota tim pemenangan Maiq Meres, Lalu Wirajaya di Mataram, kemarin.
Politisi Gerindra itu mengatakan, asumsi publik dimana pendukung Maiq Meres semakin banyak dibenarkannya. Sebab banyak gerbong tim yang bergerak di bawah. Gerbong ini satu suara bagaiaman Maiq Meres harus menang, sehingga harapan Lombok Tengah bisa kembali mensejahterakan masyarakat.
“Politik itu soal management. Kalau tidak mampu memanage (pendukung) sampai tanggal 9 Desember bisa jadi suara mereka berpindah,” yakinnya.
Sebagai kader, Wirajaya mengaku dirinya harus fokus bergerak dengan gerbang kepartaian. Konsolidasi semua elemen tentunya di partai bergerak sesuai arahan pimpinan partai. “Sangat benar asumsi itu bahwa pendukung Maiq Meres makin banyak,” tegasnya.
Maiq Meres sendiri tidak ingin disebut menggerogoti suara calon lain. Semua timnya bergerak dari semua wilayah termasuk di 130 desa yang ada di Lombok Tengah. Mereka satu suara menyampaikan visi misi dan hasil kerja dari kandidat.
“Kita tidak pernah berniat menggerogoti salah satu paket Paslon. Yang jelas kami melakukan program kami, bagaimana mempromosikan calon kami. Tidak pernah berniat yang lain kami fokus memandang kedepan. Kami sampaikan ke masyarakat terutama yang swing voter,” papar mantan pimpinan DPRD NTB itu.
Jaye sapaannya mengatakan, pindah dukungan masyarakat hal yang wajar dalam politik. Sebab tidak bisa satu Paslon bicara basis yang jelas. “Pak Ziadi atau calon yang lain menyatakan dimana di kampung A basis suara dia atau mereka, ndak bisa. Tidak ada yang bisa menjamin itu,” tegasnya.
Jaye pun menyindir agar Paslon tidak Baper apalagi dalam berpolitik. Jika ada muncul hasil survei yang belum diketahui kebenarannya lantas dibawa ke hati, dinilainya kurang tepat.
Prinisip di Maiq Meres sendiri, jika muncul salah satu hasil survei lalu calonnya kalah maka itu dijadikan sebagai evaluasi untuk lebih baik.
“Kalau menghasilkan memang ia bagaimana kita pertahankan lagi dengan hasil survei yang lebih bagus kedepannya,” ucapnya.
Jaye pun mengimbau internal kader, pendukung dan simpatisan Maiq Meres agar selalu menjaga kondusifitas dalam berpolitik. Jangan sampai saling menjelekkan satu sama lain terlebih baru baru ini sedang viral didunia maya ada hasil survei bodong yang menguntungkan Palson tertentu lalu terjadi saling memprovokasi saling menjelekkan.
“Jangan hanya beda pilihan menimbulkan suasa tidak baik sesma kita. Saya imbau jaga kondusifitas daerah. Bagi pendukung Maiq Meres kalau ada hasil survey yang bagus kita pertahankan dan berbuat lebih baik tapi kalau kurang hasilnya (kalah) kita jadikan penyemangat untuk lebih baik lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, pendukung Wayent Wah membantah tidak ada kantong suara Ziadi digerogoti oleh tim lain, bahwa kantong-kantong suara Ziadi Aswatara itu rill dan menjalar dari dusun ke dasan dan kampung ke kampung. Persoalan saling memasuki basis pemilih itu hal yang wajar, silakan tawarkan ide dan gagasan masing-masing calon untuk mengambil hati masyarakat, tapi hari ini masyarakat sudah sadar bahwa Lombok Tengah butuh pemimpin yang bisa mengayomi semua unsur dan komunitas.
“Lombok Tengah butuh sosok Ziadi,” kata Sekwil DPW PPP NTB, Akri.
Akri mengetakan justru tim dari koalisi PPP-Demokrat terus getol untuk turun ke masyarakat, baik di kantong suara Maiq Meres maupun kantong suara calon lainnya, dan sambutan masyarakat sangat bagus, mereka senang didatangi oleh sosok Ziadi.
“Kantong-kantong suara arus bawah, terutama di swin poter atau pemilih yang belum menentukan pilihan itu Ziadi diterima dengan baik, mereka sangat senang dan antusias, kita saja nanti siapa yang akan memenangkan pertarungan di Lombok Tengah. Kita sudah siapkan strateginya untuk menang,” pungkasnya.(jho)