WINDY DHARMA/RADAR MANDALIKA Hj Ni Made Ambaryati

LOBAR—Kasus positif covid-19 di Lombok Barat (Lobar) terus bertambah. Ternyata dari sekian puluh kasus itu, terdapat dua pasien suami istri yang berstatus pegawai di Lingkup Pemkab Lobar. Pasien 328 inisial HS tercatat sebagai Aparatur Sipil Negera (ASN) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lobar. Sedangkan istrinya N tenaga kontrak di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Labuapi. Kedua pasien itu kini tengah dalam perawatan di RSUD Kota Mataram. Diketahui jika pasien ini memiliki anggota keluarga yang lebih dulu dirawat karena positif Covid-19 asal Mataram.

Tracking kontak pun sudah dilakukan Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar di Dikbud Lobar tempat bekerja pegawai tersebut. Termasuk orang tua sang istri yang ada di Desa Dasan Tapen Gerung. Sebab informasinya, pasien sempat berkunjung ke rumah mertuanya bersama istrinya.

Kepala Dikes Lobar Hj Ni Made Ambaryati mengaku jika yang bersangkutan sebelumnya sudah melakukan rapid test dan swab. Hasil rapid tes reaktif dan positif saat uji swab. “Sejak tanggal 27 April dia tidak masuk kantor, dan dikarantina di Wisma Nusantara,” ungkap Ambar, kemarin.

Menurut Ambar, orang tua HS adalah pasien nomor 233 yang positif korona dan dirilis 27 April lalu. Begitu diumumkan positif Covid-19, pegawai tersebut tidak pernah masuk kantor. Bahkan langsung diisolasi di wisma Nusantara Mataram karena hasil rapid tesnya reaktif. HS diumumkan positif setalah hasil swabnya keluar pada 9 Mei lalu.

Tim puskemas sudah melakukan rapid tes terhadap lima orang keluarga dari istrinya. “Hasil Rapid tesnya non reaktif,” tegasnya.

Terkait pegawai Dikbud lainnya, kini Dikes masih menunggu hasil rapid test seluruh pegawai Dikbud. Sedangkan tracking kontak sang istri belum dilakukan. Lantaran SMA tersebut libur dan banyak guru yang tidak masuk. Itupun yang bersangkutan sudah dua pekan tak pernah masuk.

Lebih jauh dijelaskan, pihaknya sudah melakukan rapid tes terhadap 660 orang. Hasilnya, sebanyak 525 orang non reaktif dan sisanya 135 orang reaktif. Dari 135 orang ini, setelah dilakukan swab 44 orang positif sedangkan belasan orang masih menunggu hasil swab dan jadwal swab. Tracking dan rapid tes dilakukan terdapat keluarga pasien positif dan warga.

Untuk tracking warga klaster Gowa, Ambar memperkirakan sudah habis. Karena sebagian besar yang dirapid tes dari klaster Gowa. Selain itu, rapid tes juga akan dilakukan terhadap tahanan di polres. (win)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 307

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *