Oleh: Dr. Ali Mushtasom, A.Md., S.Sos., M.M., CHCM., CHE.
LOMBOK menyimpan sejuta pesona yang terus berkembang sebagai destinasi wisata pilihan. Namun, dengan adanya rencana pembangunan bandara baru di Bali Utara, destinasi Lombok kini menghadapi tantangan baru. Para pelaku pariwisata di NTB, khususnya Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), mulai memikirkan langkah-langkah strategis agar Lombok tetap unggul dan mampu bersaing dalam menarik wisatawan.
Pengembangan bandara di Bali Utara diprediksi akan mengubah lanskap pariwisata di Pulau Dewata, memperluas akses wisatawan ke Bali bagian utara yang terkenal dengan keindahan alamnya.
Selama ini, kawasan Bali Utara seringkali menjadi pilihan kedua setelah Bali Selatan. Namun, dengan akses yang semakin mudah, wisatawan yang sebelumnya menjadikan Lombok sebagai alternatif bisa saja memilih Bali Utara untuk pengalaman wisata yang lebih tenang.
“Kita tahu Bali Utara punya daya tarik alam yang mirip dengan Lombok, mulai dari pantai, gunung, hingga desa adatnya,” ujar seorang pelaku pariwisata Lombok yang tidak ingin disebutkan namanya. “Tentu ini membuat kami berpikir, bagaimana Lombok bisa terus menarik minat wisatawan.”
Potensi persaingan semakin ketat seiring dengan banyaknya wisatawan yang mungkin akan langsung memilih Bali Utara untuk liburan mereka. Menurut beberapa pelaku pariwisata, hal ini bisa berdampak pada penurunan jumlah wisatawan asing yang sebelumnya memilih Lombok sebagai pelengkap perjalanan mereka setelah Bali.
Meski demikian, Lombok memiliki satu keunggulan yang tak dimiliki oleh Bali Utara, yaitu statusnya sebagai destinasi Halal Tourism yang populer di kalangan wisatawan Muslim. Branding sebagai tujuan wisata ramah Muslim ini akan terus diperkuat agar Lombok tetap menjadi pilihan utama.
Peluang lain juga muncul seiring dengan pengembangan pariwisata Bali. Wisatawan yang berada di Bali Utara dapat menjangkau Lombok dengan lebih mudah, memberikan Lombok kesempatan untuk menawarkan pengalaman yang berbeda sebagai pelengkap dari keindahan Bali. Dengan promosi yang tepat, Lombok bisa memperkuat posisinya sebagai destinasi alternatif yang menyuguhkan ketenangan, keindahan alam, dan keramahan budaya lokal yang tak kalah memikat.
Saat ini, para pelaku pariwisata di NTB tengah memikirkan strategi promosi dan peningkatan kualitas layanan agar mampu bersaing di tengah pengembangan Bali Utara. Menjaga eksotisme, memperkuat branding wisata ramah Muslim, dan meningkatkan kualitas destinasi adalah fokus utama agar Lombok tetap menjadi daya tarik wisatawan dunia.
Lombok dan Bali mungkin akan terus bersaing dalam menawarkan daya tarik terbaik mereka, namun bagi wisatawan, pilihan yang semakin beragam ini adalah keuntungan besar untuk menikmati keindahan dua pulau eksotis di Indonesia.
*Direktur Poltekpar Lombok