ilustrasi

PRAYA – Orangtua dari siswa SMAN 1 Praya ngaku sampai dengan saat ini belum berdamai. Demikian juga laporan kasus pemukulan siswa A diduga dilakukan oleh enam orang siswa setempat. Tiga orang diantaranya senior paskib. Laporan belum dicabut.

“Belum ada hasil mediasi,” kata orangtua korban, Fanny.

Ditegaskannya, dalam kasus ini pihaknya akan tetap mendorong proses hukum dilanjutkan. “Sampai saat ini keluarga masih mau lanjut,” tegasnya via ponsel.

 

Fanny membeberkan, saat mediasi memang belum ada jalan keluar. Tapi diakuinya keras keinginan pihak sekolah bisa berdamai. “Ndak menjalankan fungsi pengawasan juga sekolah, padahal sudah banyak laporan sebelumnya,” ungkapnya.

 

Adapun kronologis kejadian, tanggal 6 Agustus 2022 sekitar pukul 14.30 wita di ruang Paskibra SMAN 1 Praya A diduga dipukul enam orang rekannya. A ditanya kenapa berhenti menjadi anggota Paskibra? Kalau berhenti tau konsekwensinya? Dari situ A diminta tutup mata dan dipukul oleh terduga pelaku bagian pipi kiri.

Sementara alasan A keluar dari Paskibra sekolah ingin focus latihan sebagai calon anggota Paskibra Kabupaten Lombok Tengah. “Hasil visum gendang telinga kiri robek, 30 persen pendengarannya sekarang,” beber ibunya.(red)

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 339

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *