PRAYA – Pengurus NWDI Lombok Tengah melaporkan Ustadz Mizan Qudsiyah ke Mapolres setempat, Minggu kemarin. Ustadz satu ini dilaporkan atas isi ceramah dalam video viral yang menyebutkan kata kotor terhadap beberapa makam. Di antaranya, Makam Selaparang, Bintaro, Sekarbela, Loang Balok, Batu Layar merupakan ‘kuburan tain acong’ (kotoran anjing, red).
Ketua Dewan Pengurus Daerah NWDI Lombok Tengah, TGH. Habib Ziadi mengatakan pihak NWDI hanya melakukan pelaporan saja dan belum ada ke arah aksi. “Kita percayakan ke polisi prosesnya, ini agar masyarakat kondusif,” tegasnya kepada Radarmandalika.id.
Menurutnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi atau Kabupaten perlu memanggil para dai salafy mengingat banyaknya konten dakwah yang kavling kebenaran meresahkan ummat. “Kepolisian perlu atensi serius aduan masyarakat demi kondisifitas,” pesannya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Loteng IPTU Redho Rizki Pratama yang dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan dari pihak NWDI Loteng. “Iya sudah saya tanya ada laporannya ke polres,” katanya.
Adapun TKP kasus ini di Lombok Timur sementara laporan kasus itu juga sudah masuk ke Polda NTB, pihaknya akan melakukan penelusuran dan koordinasi terkait permasalahan ini. “Oke nanti saya kroscek,” singkatnya.(tim)