Aktivitas Normal, Diwajibkan Mondok Agar Khusuk Belajar
Proses belajar mengajar di sejumlah pondok pesantren (Ponpes) tetap berjalan seperti biasanya. Para santri tetap mengedepankan protocol kesehatan (Prokes) covid-19. Sama halnya di Ponpes Al-Kautsar NW Telok Kodek, Lombok Utara.
AHMAD ROHADI–LOMBOK UTARA
PONPES Al-Kautsar NW Telok Kodek, terbilang sebagai ponpes yang baru seumur jagung jika disbanding dengan ponpes lainnya di Kabupaten Lombok Utara. Misalnya, seperti Manabiul Hikmah, Nurul Bayan, dan lainnya.
Ponpes ini berlokasi di Jalan Telok Kodek Menuju Arah Senggigi Lombok Barat. Persisnya sebelah timur kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Di sana, program tahfiz usia dini yakni untuk jenjang TK dan SD baru dibuka enam bulan yang lalu. Tepatnya Oktober 2020. Dan baru Tanggal 29 Rajab 1442 H/13 Maret 2021 diwisuda santri hafalan mulai dari 1-5 Juz. Lebih membanggakan lagi, satu di antara anak PAUD/TK atas nama Muhammad Rayyan Baidawi berhasil menghafal juz 30 dan 29.
Sementara, SD Islam Al-Kutsar NW Teluk Kodek ini dibuka tanggal 13 Juli 2020 dan sejak saat itu hingga kina aktivitas belajar mengajarnya berjalan sangat aktif.
Begitu juga interaksi belajar santri yang diajarkan para musrif seperti tidak terhalang dampak covid 19, proses belajar mengajar tetap berjalan baik, namun penerapan protokol covid-19 pun tetap diterapkan.
“Ada diniyah, SDI dan serta program Tahfiz yang sedang berjalan saat ini di pondok,” kata Pendiri Yayasan Ponpes Al-Kautsar NW Telok Kodek TGH Syu’aib QH, M.Pd kepada Radar Mandalika, Selasa kemarin.
Dia menjelaskan, program Tahfiz berjalan sore hari, sementara ziadah hafalan pun dilaksanakan secara rutin setiap harinya, sebagai kewajiban para santri dalam menjalankan program Tahfiz.
Sementara itu, untuk program Tahfiz ini juga kata Syu’aib, para santri diwajibkan mondok atau menetap di pesantren dengan tujuan agar lebih khusuk melaksanakan proses pembelajarannya, karena katanya setiap hari para santri harus setor hafalan yang telah mereka hafal.
Menyangkut ibadah ramadan ini, intensitas kegiatan di pondok pun meningkat, kini para santri di tempat itu diwajibkan melaksanan tarawih bersama di pondok, disamping pihaknya pun membangun program jamaah subuh dengan kajian-kajian yang disajikan.
“Untuk anak-anak yang masuk Tahfiz saat ini baru ada 29 anak, yang saat ini sedang fokus melaksanakan program itu,” bebernya.
Di masa pandemi covid-19 katanya, bukan menjadi alasan surut dalam menuntut ilmu. Bagi santri yang ada di pondok itu tetap melaksanakan aktivitas belajar agama secara khusuk. Sehingga untuk santri program Tahfiz ibadah puasa full akan dijalankan di pondok. Hal ini untuk lebih memberikan rasa ke khusukan dalam belajar. Disamping itu para pengajar dapat memantau secara penuh aktivitas peserta didik.(bersambung)