PRAYA—Lalu Muhammad Iqbal pulang ke kampung halamannya di Praya Lombok Tengah usai menjalankan tugas selama 4,5 tahun sebagai Duta Besar Indonesia untuk Turki. Kepulangan Iqbal ke kampung halamannya ini dibarengi dengan munculnya spekulasi, digadang-gadang akan ikut bertarung pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024 mendatang.
“Kepulangan saya karena baru menyelesaikan tugas. Itu sudah puncak karier sebagai diplomat, wajar pulang untuk sowan ke keluarga, nyekar ke makam orangtua, itu yang paling penting,” tutur Lalu Iqbal saat ditemui di kediamannya di Praya, Kamis (7/9).
Ditanya terkait kemungkinan untuk maju pada Pilgub 2024, Iqbal menjawab diplomatis. Meski demikian ia mengaku sudah banyak tokoh masyarakat yang menyampaikan pandangannya terkait hal tersebut. Termasuk sejumlah partai politik juga sudah menghubunginya.
“Tapi jawaban saya sama, saya sampaikan bahwa kita ini resah dengan etika politik saat ini. Kita mulai kehilangan etika politik, resah dengan perilaku politik. Justru dengan keresahan itu, ya mari kita jaga etika politik itu, belum saatnya kita bicara soal Pilgub, karena Zul-Rohmi masih efektif memegang jabatan itu sampai 19 September,” tegasnya.
“Jadi prinsipnya sudah sepantasnya kita terus memberikan dukungan sampai detik terakhir kepada Zul-Rohmi,” imbuhnya.
Meski demikian, Iqbal tidak menampik soal dorongan dan aspirasi masyarakat untuk maju Pilgub 2024. Namun ia juga masih punya amanah yang juga harus diselesaikan sebelumnya di Turki dan sekarang dipanggil Menlu untuk membantu di Kementerian Luar Negeri.
“Jadi kita lihat perkembangannya ke depan seperti apa. Masih ada waktu,” tuturnya.
Iqbal mengungkapkan, intinya dengan atau tanpa menjadi gubernur banyak jalan untuk memberikan pengabdian kepada NTB. Ia mengaku sangat mencintai dan dari dulu punya kegelisahan tentang daerah ini.
“Sepanjang 25 tahun bertugas di kementerian luar negeri, setiap melihat hal baik di luar yang teringat justru daerah saya, seharusnya kita bisa lakukan di NTB,” ungkapnya.
Usai jabatannya sebagai Dubes, saat ini Lalu Iqbal masih sebagai pejabat karier di Kementerian Luar Negeri.
“Sy selalu sampaikan kepada pejabat di luar sana, kalau mau pulang (ke NTB), pulanglah pada saat di puncak karier. Jangan pulang setelah pensiun. Karena itu berarti pilihan,” pungkasnya.(bam)