WINDY DHARMA/RADAR MANDALIKA DIALOG: Suasana konferensi visual Dialog Kepariwisataan melalui media online, kemarin.

LOBAR—Kabupaten Lombok Barat (Lobar) mendapat lampu hijau dari Dinas Pariwisata Provinsi NTB untuk membuka kembali tempat wisata. Ditengah pandemi Covid-19 dan akan pemberlakukan new normal di Indonesia. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi NTB, HL Faozal saat mengikuti konferensi virtual Dispar Lobar, kemarin.

Bahkan Faozal mendorong Bupati Lobar H Fauzan Khalid untuk mulai membuka tempat wisata di Lobar. “Sudah saatnya kawasan pariwisata di Lobar bersiap untuk dibuka,” kata Faozal.

Sebelum itu, Pemkab Lobar disarankan membentuk payung hukum dan regulasi yang bisa dijadikan sebagai acuan ketika membuka tempat wisata. Ia mengatakan sudah saatnya menghidupkan kembali kawasan bisnis dan tempat wisata di Senggigi. Bahkan pihaknya meminta bisa dipertemukan dengan pelaku usaha di Senggigi. Tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, menjaga jarak, dan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.

“Tujuan pertemuan itu nantinya untuk menyatukan formulasi bagaimana skema pengembangan pariwisata Senggigi,” ujarnya.

Ia melihat terdapat tiga kawasan di Lobar yang siap dibuka. Yaitu Senggigi, Narmada dan Sekotong. Dalam konferensi virtual itu, hampir semua pelaku pariwisata dan tempat hiburan setuju dengan wacana new normal yang akan diterapkan. Terutama untuk menghidupkan kembali tempat wisata di Lobar.

Bahkan para pelaku wisata di Senggigi menyatakan siap menjalankan standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan jika Senggigi kembali dibuka. “Kami siap menjalankan protokol kesehatan, dalam menghidupkan pariwisata di Lobar,” ujar perwakilan salah satu tempat hiburan di Senggigi.

Hal senada juga dilontarkan perwakilan Pokdarwis Batu Layar, Jurjani. Ia meminta agar new normal harus secepatnya diberlakukan, agar segera bisa membangkitkan kembali kawasan wisata yang ada di Senggigi. “Kami dari Pokdarwis berharap secepatnya dibuka semua kawasan pariwisata, tentunya dengan terapkan protokol kesehatan,” sarannya.

Meski konsep new normal disambut positif para pelaku wisata, tentu harus pertimbangkan juga biaya rapid test atau swab yang menjadi syarat bisa melakukan perjalanan. Dikatakan perwakilan Forum Wartawan (Forta) Lobar I Made Sumada, biaya kedua tes itu terbilang tidak murah. Tentu akan tetap mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan, meski konsep new normal diberlakukan.

“Ini harus diperhatikan Dispar Provinsi NTB, harus ada kebijakan memurahkan biaya rapid test,” sarannya.

Kepala Dispar Lobar, H Saeful Ahkam yang menjadi moderator dalam konferensi visual itu menampung semua pendapat dan saran para peserta. Semua itu akan menjadi kajian pihaknya untuk rencana membuka kembali tempat wisata. “Ini akan saya bawa untuk dibahas dengan pimpinan (bupati) untuk bisa diputuskan,” pungkasnya. (win)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *