Lima Orang Copet Pengantar Jemaah Haji Loteng Diamankan

PRAYA – Personel Polres Lombok Tengah (Loteng) berhasil mengamankan lima orang copet saat acara pelepasan jemaah haji di halaman kantor Bupati Loteng, Rabu (7/6).

Kasat Reskrim Polres Loteng, IPTU Hizkia Siagian, SIK dalam keterangan tertulisnya mengatakan, kawanan copet tersebut melancarkan aksinya saat acara pelepasan jemaah haji berlangsung.

“Para pelaku melancarkan aksinya ketika acara pelepasan Jemaah haji dan menyasar para pengantar atau pengunjung,” katanya di Praya, Kamis (8/6).

Ia menjelaskan, komplotan copet tersebut berjumlah lima orang. Diantaranya tiga orang perempuan inisial R (50), U (50), S (55) dan dua orang laki-laki inisial M (58) dan S (56). Dimana semuanya berasal dari Kabupaten Lombok Timur (Lotim).

Selain itu, lanjut Hizkia, anggota di lapangan juga berhasil mengamankan barang bukti berupa sembilan unit handphone berbagai merek. “Anggota juga berhasil mengamankan sembilan HP,” ujarnya.

Komplotan copet tersebut berhasil diamankan oleh anggota, itu berawal dari laporan salah satu perempuan inisial P (23) asal Praya yang merupakan korban pencopetan.

“Untuk saat ini para pelaku masih kita lakukan pemeriksaan untuk diproses lebih lanjut,” tutupnya.

Sebelumnya, terjadi peristiwa yang tidak mengenakkan saat acara pelepasan jemaah haji Loteng yang tergabung dalam kloter 2 di halaman kantor Bupati Loteng, Rabu (7/6). Dimana kawanan pencopet berhasil menggasak barang milik pengantar jemaah haji.

Salah satu korban pencopetan yang dijumpai di Mapolres Loteng yang sedang dimintai keterangan atas nama Pipin asal Kecamatan Pringgarata mengaku kehilangan dompet beserta uang tunai jutaan rupiah.

“Setelah salaman dengan jamaah haji di kerumunan, dan saat itu saya ingat padahal tas saya taruh di depan saya, namun setelah itu dompet beserta uang tunai saya senilai Rp 1 Juta itu raib di tas,” ujarnya.

Ia mengaku tidak tahu kapan dompetnya tersebut diambil copet. Namun seingatnya saat selesai salaman dengan calon jamaah haji, kemudian dompetnya tidak ada di tas. Sebelumnya masih ada. Karena itu ia langsung mengabari polisi yang tengah berjaga saat itu, hingga ia diminta ke Polres Loteng untuk memberikan keterangan lebih lanjut.

Korban lainnya asal Kelurahan Sasake, Muslimin menyatakan, ia mengaku kehilangan HP. Seingatnya ia menaruh HP nya di kantong baju depan.

“Saat berdesakan saya nangis dan teriak, karena HP saya hilang, saya telpon nomor saya hingga 10 kali tidak diangkat dan selanjutnya saya telpon kembali kemudian panggilan ditolak dan nomor saya itu sudah tidak aktif,” ceritanya.(tim)