DARI KANAN: Ketua Bawaslu Loteng, Abdul Hanan dan Plt Kepala BPBD Loteng, Murdi Sahli.

PRAYA – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lombok Tengah (Loteng), Abdul Hanan mengungkapkan, dari delapan ASN yang dipanggil pihaknya. Sampai siang hari ini (kemarin, Red) baru lima orang yang memenuhi panggilan klarifikasi oleh Bawaslu. Sementara tiga orang lainnya menghilang.

 “Jadi semua sedang kita dalami, bukan hanya yang ada di foto, namun si penyebar informasi juga perlu dilakukan pemanggilan untuk dalami informasi. Kita juga mendapat info dari medsos. Itu perlu kita tanyakan, foto dan info yang mereka sebar itu dapat dari mana saja,” terangnya pada Radar Mandalika saat ditemui di Kantor Bawaslu Loteng, Kamis, (1/10) kemarin.

Dirinya mengatakan, terkait identitas pengunggah foto dan informasi juga masih dirahasiakan identitasnya. Yang jelas ada dari unsur ASN dan orang partai, yang nantinya akan dipanggil guna menggali informasi agar ada titik terang terkait permasalahan yang muncul saat ini.

“Jadi kenapa peristiwa itu terjadi, dimana, siapa saja yang terlibat dan lain sebagainya. Karena info dan pihak yang mengetahui cuma mereka,” katanya.

Abdul Hanan menerangkan, memang ada beberapa orang yang belum bisa hadir, dan sampai saat ini Bawaslu sendiri masih menunggu kejelasan alasan mereka kenapa belum mengindahkan pemanggilan. Dari delapan ini kemungkinan akan bertambah lagi, karena untuk pengembangan kasus ini tentunya harus mengumpulkan data dan informasi lebih luas lagi. Terkait putusan terkait hal ini, belum bisa dilakukan, dikarenakan kasus ini masih dalam proses pengkajian. Tapi sayang, Bawaslu menutupi identitas para ASN yang dipanggil.

 “Nanti kalau sudah selesai penanganan baru akan kita publish, intinya proses klarifikasi sedang berjalan,” jelasnya.

Untuk jawaban terkait klarifikasi juga belum bisa dia beberkan. “Kita tidak bisa menjawab hal yang berkaitan dengan substansi penyelidikan, karena dalam aturan kita tidak diperbolehkan menyampaikan hal tersebut,” tegasnya.

Terpisah, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Loteng, Murdi Sahli yang merupakan pejabat pertama memenuhi panggilan Bawaslu menegaskan. Dia memang benar ada pemanggilan oleh Bawaslu Rabu, (30/9) kemarin. Namun terkait substansi dia mengaku bukan wewenangnya untuk menjelaskan.

“Jadi saya harus hargai lembaga yang memiliki wewenang di sana, kalaupun saya diminta hadir ya saya hadir,” tegasnya, kemarin.

Ditanya foto yang tersebar, dirinya juga mengaku tidak tahu mengenai foto yang beredar di sosmed, terutama terkait dengan salam empat jari . Saat dimintai kejelasan mengenai agenda apa saja yang dilakukan saat touring, Murdi mengatakan, kegaiatan kemarin murni hanya agenda refreshing saja. Pasalnya, ia mengaku hanya manusia yang juga butuh meningkatkan daya imunitas pada masa pandemi.

 “Pekerjaan kita beberapa bulan lalu juga butuh refresh dek, jadi ngak salah juga kita rehat dan santai sejenak,” jawabnya santai.

Murdi mengaku, saat di lokasi touring tak ada sedikitpun pembicaraan mengenai politik. Pasalnya, dalam acara touring itu juga ikut juga dihadiri oleh unsur kepolisian, kejari, dan bahkan teman-teman wartawan. Untuk itu dirinya mengajak agar semua pihak untuk ikut serta menciptakan kondisi damai dimomentum pilkada dan masa pandemi saat ini.

 “Kita tidak mau melihat kegaduhan, tolong lebih arif dan bijaksana saja lah,” singkatnya. (buy)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 282

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *