LOBAR—Pesantren Lentera Hati Islamic Boarding School (LHIBS) terus mengembangkan kemampuan para santrinya. Bahkan pesantren yang berada di Desa Jatisela Kecamatan Gunung Sari ini bekerjasama dengan donatur dari Arab Saudi untuk program pengembangan life skill santri-santriwatinya. Selain kerjasama program, beberapa donatur yang berasal dari Kota Makkah, Jedah, dan Riyad juga menyerahkan wakaf berupa tanah kepada LHIBS. Sebagai pusat pengembangan life skill dan enterpreneur bagi santri-santriwati pesantren tersebut.
Serah terima wakaf dilakukan Rabu (30/11), oleh donatur Syekh Mubarok Mursyin Hajiri kepada Pengasuh Ponpes LHIBS Dr. Muazar Habibi. Lahan yang diwakafkan berlokasi di Desa Jatisela Kecamatan Gunungsari.
Pengurus Ponpes LHIBS, Muazar Habibi menjelaskan, di lahan wakaf yang sudah berdiri bangunan itu akan dibangun asrama untuk para guru yang didatangkan langsung dari Arab Saudi. “Nanti akan ada didatangkan guru dari Arab Saudi yang akan mengajar di LHIBS sesuai dengan keahliannya,” jelasnya.
Begitu juga untuk pengembangan life skill yang dimiliki para santri, langsung diajarkan oleh guru dari Arab Saudi sesuai dengan keahliannya. “Awalnya, pihak donatur akan memberikan program untuk santriwati. Namun karena kita sudah memiliki program khusus untuk santri, sehingga diubah dikhususkan untuk program santri. Dimana nanti diharapkan para santri tidak hanya pintar agama saja, tetapi juga memiliki life skill,” jelasnya.
Menurutnya life skill ini tidak sama seperti di SMK. Kurikulum pembelajaran yang diterapkan merupakan perpaduan antara kurikulum nasional ditambah dengan kurikulum yang nantinya akan dikolaborasi dengan pembelajaran yang diinginkan oleh donatur. Ditambah pemberian sarana prasarana untuk pengembangan life skill.
“Wakaf yang diterima ini berasal dari beberapa orang donatur dari Arab Saudi. Para donatur nantinya akan melakukan penandatanganan kerjasama, program apa saja yang akan dikembangkan dan dilaksanakan di sekolah ini, khususnya untuk santri laki-laki,” terangnya.
Rencananya di lokasi wakaf akan dibangun gedung pusat kegiatan untuk membangun jiwa enterpreneur, life skill, humanity, dan comunity. Para santri juga dibekali kemampuan leadership untuk menjadi bekal dalam berkehidupan di masyarakat. “Setelah keluar, mereka sudah siap untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri,” katanya.
Misalnya bagi mereka yang ingin melanjutkan sekolah ke Timur Tengah, akan dibiayai untuk sekolah terutama yang hafiz ke Saudi Arabia. Sedangkan untuk mereka yang hafal 10 juz usia SMP akan diberikan hadiah umrah beserta keluarga. Begitu juga untuk jenjang SMA hafal 30 juz akan diberikan fasilitas yang sama.(win)