PRAYA – Butuh akomodasi hingga angka 10 ribu menjelang perhelatan MotoGP, hal ini masih menjadi pembenahan di tingkat  desa. Terlebih dengan arahan pemerintah provinsi untuk medorong masyarakat menyediakan homestay bagi wisatawan dalam negeri yang hendak ikut meramaikan even tersebut.

Bagi Pemdes Batujai, Kecamatan Praya Barat, potensi masyarakat untuk mengadakan homestay dalam waktu dekat ini sangat sulit, terlebih bantuan dana dari pemerintah  juga tidak ada. Demikian juga dari pemerintah desa belum bisa membantu masyarakat untuk memberikan suntikan anggaran.

Kendati demikian, sebagai desa pusat kecamatan pihaknya mengaku bisa memanfaatkann kos-kosan yang ada sebagai akomodasi para wisatawan yang hendak menonton MotoGP.

“Hanya kos- kosan dengan standar homestay yang bisa dimanfaatkan. Baik dengan standar lantai satu, dua dan tiga,” jelas Kades Batujai, Alwan Wijaya pada Radar Mandalika, kemarin.

Kendati demikian, pemdes belum melakukan pendataan terkait jumlah kamar kos yang ada di Batujai. Hal ini karena minimnya infomasi terkait standar yang dibutuhkan pemerintah. Sehingga kos-kosan belum dilakukan penambahan fasilitas agar sesuai dengan standar yang dibutuhkan.

Selain kosan, potensi yang dapat ditawarkan di Batujai berupa hasil kerajinan tangan yakni kain tenun dan kerajinan lainnya dengan bahan baku rotan.

Minimnya perhatian pemerintah terhadap desa di luar kawasan ekonomi khusus juga membuat pihak desa tidak bisa melakukan persiapan maksimal untuk menyambut even MotoGP. Dimana menurutnya, selama ini pemerintah hanya fokus pada desa di Kecamatan Pujut. Sehingga persiapan yang sifatnya mendukung dari desa diluar kawasan tidak tersentuh program.

“Semua program diprioritaskan ke desa penyangga, pembinaan untuk desa di luar penyangga itu juga sangat penting,” tandasnya.(ndi)

 

Post Views : 153

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *