JAKARTA– Selasa (16/07), Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke smelter tembaga milik PT Amman Mineral Industri (AMIN) di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Kunjungan ini dipimpin oleh Maman Abdurrahman, S.T., untuk memantau kemajuan komisioning smelter AMMAN, salah satu Proyek Strategis Nasional.

Maman Abdurrahman, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, menyatakan, “Kami melihat kemajuan luar biasa dari proyek smelter tembaga AMMAN. Investasi yang AMMAN lakukan dalam pembangunan smelter ini menunjukkan komitmennya terhadap hilirisasi industri pertambangan di Indonesia.”

Rachmat Makkasau, Presiden Direktur AMIN, menjelaskan smelter tembaga AMMAN telah mencapai 95,5% dari tahap konstruksi fisik dan mekanis pada 31 Mei 2024. Proses komisioning, yang dimulai pada 1 Juni, juga berjalan sesuai rencana dengan sertifikasi kesiapan yang diterima dari verifikator independen.

Tahap komisioning, yang direncanakan berlangsung selama 4-5 bulan, menandai langkah awal menuju operasional penuh smelter. Produksi katoda tembaga pertama dijadwalkan dimulai pada kuartal IV 2024.

Sebelumnya, AMMAN telah melaksanakan komisioning infrastruktur pendukung seperti fasilitas DDW dan Air Separation Unit. Selain itu, ratusan karyawan telah menjalani pelatihan intensif di Tiongkok untuk memastikan keamanan dan efisiensi operasional smelter.

Dengan kapasitas produksi 900 ktpa konsentrat dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang di masa depan, smelter tembaga AMMAN akan menghasilkan 222 ktpa katoda tembaga dan 830 ktpa asam sulfat.

Tentang AMMAN:
PT Amman Mineral Internasional Tbk (IDX: AMMN) adalah perusahaan tambang yang beroperasi di Indonesia, terkenal dengan tambang Batu Hijau dan proyek Elang di Pulau Sumbawa. AMMAN berkomitmen untuk praktik berkelanjutan dalam mengintegrasikan bisnisnya dari eksplorasi hingga peleburan, menjadikannya pemain utama di pasar Asia. (rls)

100% LikesVS
0% Dislikes
Post Views : 272

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *