MATARAM – Salah satu fokus yang dikawal Komisi V DPRD NTB dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama mitra mengenai kejelasan Insentif tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 guru PAI (Pendidikan Agama Islam) yang belum terbayarkan selama dua tahun ini.

Ketua Komisi V DPRD NTB, Lalu Sudiartawan menyampaikan pihaknya meminta penjelasan kepada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Insepkorat dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB.

“Kita undang beliau-beliau (RDP) itu karĂ·na ada multi tafsir Peraturan Pemerintah mengenai hak guru guru ini,” tegas Sudiartawan di Mataram Rabu, (22/01).

Dari penjelasan yang diterima, kabar baiknya pembayaran THR dan gaji guru PAI menjadi urusan daerah. Dengan demikian kegelisahan guru PAI selama ini sudah mulai ada titik temu.

“Setelah kita mendapatkan penjelasan Inspektrorat guru guru ini pegawai daerah menjadi hak daerah (untuk dibayarkan),” ungkap politisi Gerindra itu.

Meski demikian Miq Sudi sapannya mengaku pengawalan tidak cukup sampai disitu saja. Apa yang menjadi komitmen daerah akan tetap dikawal sampai para guru itu mendapatkan hak mereka.

Pemprov NTB saat ini masih melakukan finasisasi jumlah guru termasuk beban anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan hak guru-guru.

“Hari senin kita tunggu hasilnya,” beber Miq Sudi.

Pihkanya berkomitmen terus terus mengawal. Bahkan jika tidak ada penyelesain di daerah Komisi V berencana akan bertandang ke Kementerian Keuangan.

“Yang jelas komis V memastikaan harus tuntus. Kalau ndak selesai kita mau ke Kementerian keuangan,” pungkas wakil rakyat Dapil VIII Lombok Tengah Selatan itu.

Sebelumnya Ketua Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Guru PAI NTB, Sulman Haris mendatangi gedung DPRD NTB meminta DPRD Provinsi NTB mencari solusi pemenuhan semua hak guru PAI, baik PNS dan non-PNS.

Sebab, terhitung selama dua tahun, yakni 2023 dan 2024, para guru yang berstatus PNS dan non-PNS tak kunjung menikmati hasil jerih payah dalam mendidik generasi penerus bangsa. THR itu belum dibayar 50 persen tahun 2023. Tahun 2024 itu belum 100 persen. Yang sudah itu guru PAI di tingkat TK, SD, dan SMP. (jho)

100% LikesVS
0% Dislikes
Post Views : 265

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *