RAZAK/RADAR MANDALIKA TIDAK DITUTUP: Masyarakat tetap datang memeriksakan kesehatannya karena aktivitas pelayanan kesehatan tetap berjalan seperti biasa di Puskesmas Batunyala, Kecamatan Prateng, Lombok Tengah, Sabtu (10/7).

PRAYA – Kepala Puskesmas Batunyala, Kecamatan Praya Tengah (Prateng), Lombok Tengah, Saparudin terkonfirmasi positif Covid-19. Selain Saparudin, Istrinya bernama Nur Atiah dan salah seorang tenaga kesehatan (Nakes) perempuan inisial IN di Puskesmas Batunyala juga dinyatakan positif Covid-19. Meski begitu, pelayanan di puskesmas tetap berjalan. Hal itu atas perintah pihak dari Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Tengah.
Kabar positifnya Saparudin beserta istri dan IN ini dibenarkan Kepala Tata Usaha Puskesmas Batunyala, H Sakban. Menurutnya, Saparudin berserta istrinya diketahui positif Covid-19 berdasarkan rapid test antigen sehingga sampai sekarang masih menjalani isolasi mandiri di rumah.
“Positif rapid antigen. Bukan positif PCR. Kalau positif PCR itu dirawat di rumah sakit dia,” katanta kepada Radar Mandalika, Sabtu (10/7).
Sedangkan, salah seorang nakes IN yang bertugas dibagian Promosi Kesehatan (Promkes) di Puskesmas Batunyala ini diketahui positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR. Sehingga dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) Praya. “Pertama suaminya yang sakit dia kenak bersama Ika (nakes). Kemudian selang dua hari mungkin dia kurang sehat. Batuk-batuk, pilek. Ahirnya dia swab mandiri ke rumah sakit. Diketahui hasilnya positif PCR. Langsung dia isolasi di rumah sakit bersama suaminya,” ujarnya.
Menyusul karena IN ini diketahui positif Covid-19. Sakban mengatakan, Senin (5/7) semua nakes maupun non nakes sebanyak 96 orang yang bertugas di Puskesmas Batunyala langsung menjalani pemeriksaan rapid test antigen. Dari jumlah 96 orang itu, hasilnya dua orang terkonfirmasi positif Covid-19 yakni Kepala Puskesmas (Kapus) Batunyala, Saparudin dan istrinya yang betugas dibagian laboratorium di puskesmas setempat.
“Jadi, tiga orang positif Covid-19. Dua orang yang positif hasil rapid test antigen (Saparudin dan istri) yang isolasi mandiri di rumah. Satu orang yang positif hasil PCR (IN) yang diisolasi di RUSD Praya,” ungkapnya.
Karena tiga orang terkonfirmasi positif. Pihak Puskesmas Batunyala bersurat ke Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Tengah terkait bagaimana pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Oleh Dikes, ujar Sakban, menyarankan agar Puskesmas Batunyala tidak ditutup dan tetap dilakukan sterilisasi berupa penyemprotan disinfektan tiga kali dalam seminggu.
“Pas kita pulang langsung disemprot,” katanya.
Hingga saat ini aktivitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Puskesmas Batunyala tetap berjalan maksimal. “Kita tetap pelayanan. Jadi kita tidak berani bertindak tanpa ada perintah dari Dikes. Sehingga itu yang kita jalani. Alhamdulillah, pelayanan tidak terganggu namun jalan terus sampai sekarang. Cuman yang positif istirahat dan yang negatif tetap masuk,” terang Sakban.
Pantauan di lapangan, aktivitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Puskesmas Batunyala memang berjalan lancar seperti biasa. Masyarakat tetap datang untuk berobat atau memeriksakan kondisi kesehatannya ke puskesmas setempat. Begitu juga dengan masyarakat yang rawat inap tetap dilayani dengan baik.
Sakban mengutarakan, pihak tetap berkoordinasi dengan Kapus Batunyala, Saparudin, meskipun yang bersangkutan harus menjalani isolasi mandiri di rumah lewat sambungan telepon. Agar pelayanan kesehatan bagi masyarakat tetap berjalan maksimal.
“Ketika suatu apa misalnya kita minta informasi, petunjuk, dan seterusnya,” tutur Sakban.
Menurutnya, kondisi dari Kapus Batunyala dan istrinya tetap dalam keadaan sehat. “Istrinya katanya udah negatif. Cuman kan belum 14 hari. Walaupun udah sehat tapi harus ikuti isolasi 14 hari untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona,” tutup Sakban. (zak)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *