LOTIM – Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Laskar Banteng Hitam, mendatangi Polres Lombok Timur (Lotim). Massa mendesak Kapolres Lotim menindak tegas para oknum penimbun Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Koordinator Umum (Kordum) aksi, Zul Huda Apriadi, dalam orasinya mengatakan, kepolisian dianggap lalai dalam melakukan pengawasan. Sehingga terjadi dugaan penimbunan BBM, seperti di Sambelia maupun Aikmel. Sementara masyarakat atau pun nelayan dan lainnya, untuk membeli BBM saja katanya susah.
“Kami menduga, Polisi lalai mengayomi masyarakat dari naiknya harga bahan bakar minyak ini,” teriaknya.
Orator lainnya Hirwadi mengatakan, ada beberapa oknum diduga menimbun BBM di Lotim. Pihaknya pun mempertanyakan sejauhmana pengawalan kasus dugaan penimbunan BBM yang telah diamankan Polres Lotim. Ia ingin Polres Lotim transparan menangani kasus dugaan penimbunan BBM di Sambelia dan Kecamatan Aikmel. Jangan sampai, membuat masyarakat atau pun mahasiswa mosi tidak percaya pada Kapolres Lotim.
“Kami ingin tahu sejauhmana penanganan kasus dugaan penimbunan BBM itu,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Lotim AKBP Hery Indra Cahyono menjelaskan, pihaknya akan meningkatkan kegiatan rutin seperti patrol dan melakukan pengawasan. Sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman terhadap situasi di Lotim.
“Kondusifitas wilayah hukum Polres Lombok Timur akan terus kita jaga,” dalihnya.
Polisi dalam penanganan BBM, akan bertindak sesuai kewenangan serta Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi). Selain penegakan hukum sesuai Undang-undang nomor 2 tahun 2022, Polri juga memiliki tugas memberikan pelayanan, mengayomi dan menjaga Harkamtibmas.
“Semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau pun SPBU nelayan kita cek. Khususnya SPBN kenapa terlambat mendapat distribusi BBM, karena SPBN tidak bisa menebus ke Pertamina. Sehingga nelayan membeli BBM ke SPBU, yang semestinya membeli di SPBN,” terangnya.
Kaitan dengan penanganan kasus dugaan penimbunan BBM bersubsidi di Desa Kalijaga, kata Kapolres, kasus tersebut sudah di Kejaksaan Negeri Lotim, dan dalam proses penelitian data. Jika berkas sudah dinyatakan lengkap, baru diproses ke tahap dua untuk dilimpahkan ke kejaksaan. Ia menegaskan, Polisi akan berusaha maksimal untuk kenyamanan masyarakat. “Jika ada anggota saya membeking para penimbun BBM, laporkan pada saya, dan saya akan menindak tegas,” janjinya.
Usai massa aksi berorasi dan berdialog dengan Kapolres Lotim, massa pun bergerak ke kantor DPRD Lotim. Di sana massa tidak ditemui pimpinan dewan, sehingga melampiaskan pada tembok kantor dengan menulis berbagai macam kalimat bernada sindiran kepada para wakil rakyat di Lotim. (fa’i/r3)