ARIF/RADARMANDALIKA.ID HL. M. Faozal

MATARAM – Kepala Dinas Perhubungan NTB, H. Lalu M. Faozal terus memikirkan cara bagaimana mensukseskan event MotoGP Maret ini. Salah satu diusulkan penonton menukar tiket ke gelang. Untuk itu perlu disiapkan oleh ITDC jika usulan ini diterima.

Selain itu, Faozal mengaku menyiapkan usulan cek opin. Menurutnya, untuk cek poin itu sendiri akan dilakukan dua hap, ini dilakukan karena melihat dari pergerakan hider yang akan dia dorong ke ITDC. Usulan ini untuk memudahkan kemana penonton.

 

“Ini yang kita coba dorong ke ITDC. Jadi disitu dia sudah akan kelihatan mana yang ke parkir barat Nurul Bilad area (PB) mana yang ke Parkir Timur  Songgong (PT),” beber Kadis kepada media, Selasa kemarin.

 

Dijelaskan Faozal, ketika tiketnya get satu get dua maka bisa diarahkan di ke PT yang bertempat di Songgong, sementara tiketnya get tiga akan arahkan ke PB.

 

Sementara itu, eks bandara Selaparang juga akan diuapayakan sebagai tempat penukaran tiket, ini diperuntukan untuk warga Mataram dan dari City Hotel atau hotel yang ada di Kota Mataram. Penonton dari Bangsal dan Senggigi juga akan digabung ke eks bandara Selaparang untuk cek kesehatan dan dengan sistem peduli lindungi tanpa harus antigen.

 

“Dari Bangsal Senggigi kita akan gabungkan di eks bandara Selaparang akan ada cek kesehatan. Sekarang tidak ada lagi diharuskan antigen,” jelasnya.

 

Sementara kedua, untuk penonton  di Embarkasi Haji diperuntukan bagi warga Praya. Penonton dari pelabuhan Kayangan kemudian pelabuhan Lembar dan juga Gili Mas, masuk di embarkasi haji untuk di cek lis mana yang ke PB  dan mana yang ke PB.  Hal itu bisa di lakukan sampai pembagian transport.

 

 

Dibeberkannya, ada 278 unit bus yang dioperasikan mulai tanggal 17, satu hari sebelum ivent dan satu hari setelah event. “Di eks bandara Selaparang ada 97 unit bus, itu akan kita gerakkan setiap 15 menit atau 12 pergerakan,” paparnya.

 

Disentil dengan adanya pengusaha bus yang melakukan protes belum lama ini, kadis menegaskan ini sudah melalui lelang terbuka. Sementara upaya saat ini memfasilitasi semaksimal mungkin untuk bus lokal bisa digunakan.

 

“Ini adalah proses lelang terbuka  dan kita fasilitasi semaksimal mungkin lokal bisa dilibatkan oleh rekanan,” ungkapnya.

 

Untuk kerjasama dengan Organda sendiri disampaiknnya, siapa PO lokal yang memenuhi standar. Karena kendaraan yang akan digunakan ada standarisasi dan harus keluaran tahun 2014.(rif)

 

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 431

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *