LOBAR—Pasangan bakal calon Bupati dan wakil bupati Lombok Barat (Lobar), H Lalu Ahmad Zaini -Hj Nurul Adha (LazAdha) kian matang menyongsong Pemilihan Kapala Daerah (Pilkada) 2024.

Program “Sejahtera dari Desa” disodorkan pasangan itu setiap sosialisasi dan silahturahmi kepada masyarakat hingga tokoh Lobar. Meski belum di lantik, kontrak politik dengan masyarakat sudah disiapkan untuk mengawal janji politik yang disampaikan semasa kampanye.

“Kami sudah menyusun program untuk perubahan yang lebih baik lagi bagi Lombok Barat yang diberi judul sejahtera dari desa,” ujar LAZ di depan para tokoh Lobar yang hadir dalam agenda silaturrahim di kawasan Gerimax Narmada, Senin (8/7).

Program Sejahtera dari Desa nantinya akan mengucurkan anggaran Rp 1 miliar per desa dalam satu tahun. Menjadi pendorong desa di Lobar sebagai desa yang maju.

“Itu sudah sangat rasional misalnya satu miliar per desa,” katanya.

Dia menilai menyelesaikan permasalahan di Lobar paling mendasar dimulai dari desa. Sehingga jika terpilih nanti, lima tahun kedepan sudah menyusun tahapan-tahapan untuk sejahtera dari desa. Termasuk mengembangkan ibu kota kabupaten.

“Mohon maaf, belum ada yang pantas disebut ibukota karena antara Gerung dan desa yang lain hampir sama posisinya,” sebutnya.

Salah satunya LazAdha menjadikan semua desa di Lobar menjadi desa sejahtera. Kemudian mewujudkan Kota Gerung sebagai ibu kota kabupaten yang maju. Demi mewujudkan program itu semua, Laz menyiapkan sistem kontrak politik. Nantinya akan ditandatanganinya di atas materai.

“Sebagai bukti bahwa kami sangat serius membangun Lombok Barat. Sekaligus menjadi kontrol dan tolak ukur masyarakat terhadap yang dilakukan kami,” terangnya.

Kontrak politik itu menjadi langkah masyarakat mengawal janji politik LazAdha. Sehingga mematahkan stigma masyarakat bahwa pejabat hanya bisa mengumbar janji.

“Masyarakat berhak untuk menuntut balik dan mengoreksi atas komitmen yang digaungkan. Saya ndak muluk-muluk kayak orang,” tambahnya.

Tentunya, kuasa penuh atas perancangan APBD ada pada tahun kedua. Sehingga tahun pertama masih ada waktu untuk mempersiapkan.

“Artinya kalau memang, kami bisa dituntut pada tahun kedua atas apa yang kamu komitmenkan,” imbuhnya.

Pria yang masih menjabat sebagai Dirut PT Air Minum Giri Menang itu menyebut, dari beberapa bakal pasangan yang akan maju pada Pilkada nanti, Lazadha lah paket yang sudah pasti didukung oleh tiga partai. Ada PKS, PKB, dan PAN yang akan menyusul.

“Saya sudah yakin, PAN itu ke saya. Tinggal urusan waktu saja,” sebutnya dengan percaya diri.

Dalam kesempatan yang sama, bakal calon wakil Bupati Lobar Hj Nurul Adha meyakini program itu akan berjalan nantinya ketika LazAdha terpilih. Pimpinan DPRD Lobar itu sangat memahami Kondisi fiskal daerah. Dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tak kunjung naik. Padahal memiliki berbagai macam potensi pariwisata.

“Oleh karenanya saya merasa terpanggil setelah melakukan istikharah, dan konsultasi dengan guru dan semuanya saat ditunjuk oleh partai. Dan siap untuk maju,” ucap Anggota DPRD dua periode tersebut.

Wanita yang akrab disapa Umi Nurul ini menilai, masyarakat Lobar membutuhkan pemimpin yang memahami kondisi masyarakat dab daerah. Serta berani mengambil keputusan. Satu contoh yang disorotinya, saat Pemda Lobar dalam masa krisis akibat covid 19 malah mengambil keputusan dengan membeli lahan seharga Rp 30 miliar.

“Padahal sampai sekarang tanah itu dianggurkan dan belum diapa-apakan,” cetusnya.

Maka dari itulah, Lobar membutuhkan pemimpin yang berani tegas dalam mengambil keputusan meski melawan suatu kepentingan pribadinya.

“Jadi karena bapak LAZ ini secara finansial sudah tidak butuh. Maka kepentingan kepentingan pribadi tidak akan mengganggu pengabdian kami kepada Lombok Barat ini,” pungkasnya. (win)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 295

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *