MATARAM – Publik bertanya-tanya terkait sosok figur calon Bupati/Walikota yang akan didukung dan diusung partai Perindo pada Pilkada serentak 2024 di NTB. Wakil Ketua Perindo NTB, M Samsul Qomar pun membeberkan sosok calon Bupati yang akan diusung Perindo di Pilkada serentak tahun ini.
Dia mengatakan, untuk Pilkada Lombok Timur ada pasangan HM Syamsul Luthfi-Abd Wahid. Untuk Kabupaten Lombok Utara (KLU), yaitu pasangan Najmul-Kus.
“Untuk Lombok Tengah masih digodok,” kata M Samsul Qomar, Selasa (9/7).
Kemudian untuk Pilkada Lombok Barat (Lobar), komunikasi yang aktif dengan pasangan Sumiatun – Ibnu Salim dan pasangan Farin-Khairarun. Dikatakan Qomar bahwa keduanya berpeluang diusung Perindo.
“Tergantung nanti mana yang komunikaisnya lebih baik tentunya,” katanya.
Qomar menilai bahwa peluang menang keduanya besar, di survey juga bagus. “Apalagi, Ibu Atun kan incumbent, jelas elektabilitasnya paling baik juga,” kata mantan anggota DPRD Lombok Tengah ini.
Sementara untuk Loteng sendiri, katanya, sudah ada beberapa nama yang mendaftar bahkan sudah agak mengerucut. Ada nama Ruslan Turmuzi, kemudian H Puaddi dan lainnya.
“Tapi belakangan nama Puaddi dan Ruslan semakin santer meski komunikasi politik dengan incumbent L Pathul Bahri juga jauh hari sudah terjalin malah bukan hanya dengan Perindo dengan PD NWDI juga sudah ada komunikasi,” ujar Qomar.
“Agustus mendatang sudah terang benderang nama nama yang akan di SK kan. Jadi harap bersabar,” sambung Juru Bicara (Jubir) Rohmi-Firin itu.
Sedang untuk Kota Mataram dan pulau Sumbawa, ujar Qomar, Perindo tidak memiliki kursi. Jadi hanya dalam posisi mendukung saja. Tidak bisa mengusung.
“Tetap kita kinta ketua DPD masing-masing kabupaten / kota untuk membangun komunikasi dan koalisi dukungan dengan para kandidat,” jelasnya.
“Politik itu tidak boleh diam harus aktif meski tidak ada kursi tetap ikut berjuang. Dalam pilkada kan mesin politiknya masih ada pengurus dan kader,” ulasnya.
Menurut Qomar bahwa yang menarik adalah jika pasangan mendapat usungan atau dukungan dari Perindo maka nilai plusnya ada NWDI.
“Jadi tetap diperhitungkan,” tutup pria yang juga Ketua KONI Loteng itu.(zak)