MATARAM—Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr H Zulkieflimansyah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan-perusahaan asal Jepang. Salah satunya menandatangani MoU dengan NHK Jepang di Pendopo Gubernur, Rabu (9/8).
Dalam kerjasama tersebut, perusahaan-perusahaan akan memberi kesempatan pada tenaga kerja NTB untuk bekerja di Jepang selama 5 tahun yang akan dimulai pada Januari 2024 mendatang.
Prioritas diberikan kepada tenaga kerja yang pernah magang di Jepang, yang saat ini jumlahnya mencapai ribuan orang di NTB. Adapun bagi tenaga kerja yang belum pernah ke Jepang, nantinya akan disiapkan untuk berbagai pelatihan di Balai Latihan Kerja yang ada selama 6 bulan.
Melalui kerjasama dengan Indonesia Japan Business Network (IJBNet), pada Juli lalu Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB telah menandatangani kerjasama pelatihan bersertifikat bagi TKI dengan keahlian khusus. Dimana yang akan mengirimkan tenaga kerja berketerampilan khusus atau Specified Skilled Worker (SSB).
“Kami mendukung langkah IJBNet yang membuka peluang kerja ke Jepang bagi masyarakat NTB,” ujar Bang Zul sapaan akrab gubernur.
Dikatakannya pengiriman tenaga kerja yang berbeda dengan sebelumnya ini akan membuka peluang bagi tenaga ahli NTB yang ingin bekerja di perusahaan bisnis Jepang yang potensinya banyak dimiliki oleh masyarakat NTB.
Sementara itu, Ketua Umum dan Pendiri IJBNet, Sunyoto Rais mengatakan, NHK Jepang akan melakukan eksebisi sebelum melakukan pelatihan dan Oktober depan direncanakan akan mengirim TKI SSB batch pertama.
“Sebetulnya potensi tenaga ahli kita banyak tapi sertifikasi dari Jepang sangat susah didapatkan sehingga kami akan melakukan pelatihan sesuai kebutuhan bisnis di Jepang,” jelasnya.
Saat ini, lanjutnya, selain memiliki jaringan bisnis luas, IJB-Net mengambil peranan dalam membantu promosi produk-produk unggulan dan pengembangan sumber daya alam Indonesia menjadi produk-produk yang diperlukan di pasar global, terutama terkait makanan-minuman dan energi terbarukan.
Selain itu, juga membantu masuknya investasi Jepang ke Indonesia, mempromosikan teknologi baru dari Jepang, dan membuka jalan bagi perusahaan Jepang yang mencari mitra bisnis di Indonesia.
Hadir pula dalam pertemuan, Kepala Dinas Nakertrans, Karo Hukum dan Karo Pemerintahan Setprov NTB.(red)